Rabu, 17 Juli 2019 02:06 WIB
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG – Seekor harimau Sumatera menjalani perawatan di Lembaga Konservasi Lembah Hijau, Bandar Lampung. Kondisinya berangsur membaik setelah operasi amputasi kaki.
Petugas menemukan harimau Sumatera ini terjerat perangkap pemburu liar di Batu Ampar, Kecamatan Suoh, Lampung Barat, 2 Juli 2019. Sehari kemudian, 3 Juli 2019, petugas mengevakuasinya ke Lembah Hijau.
Akibat terjerat perangkap pemburu, kaki kanan depan kucing besar tersebut mengalami luka berat.
Harimau yang kini mendapat nama “Kyai Batua” itu tiba di Lembaga Konservasi Lembah Hijau pada 4 Juli 2019. Petugas mengobservasinya, lalu memutuskan mengambil tindakan operatif amputasi kaki kanan depan pada 5 Juli 2019.
“Dokter Yanti dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Bengkulu memutuskan tindakan operatif karena sudah 2-3 hari dalam kondisi terjerat.”
“Dagingnya sudah membusuk dan tulangnya kelihatan,” kata Irhamuddin selaku Pengendali Ekosistem Hutan Seksi Konservasi Wilayah III Lampung BKSDA Bengkulu dalam konferensi pers di Lembah Hijau, Selasa (16/7/2019).
Catatan petugas, harimau Sumatera ini memiliki berat 109,4 kilogram dengan panjang 1,87 meter dari ujung kepala hingga ekor. Tingginya sekitar 60 centimeter.
Dokter telah berkoordinasi dengan kepala BKSDA Bengkulu serta kepala Seksi Konservasi Balai III Lampung untuk tindakan operatif tersebut. Operasi berjalan lancar pada 5 Juli 2019 mulai sekitar pukul 16.30 WIB.
Setelah harimau siuman, petugas melakukan pengobatan dan perawatan. Kondisinya hingga ini cukup baik.
Petugas masih menempatkannya di tempat isolasi agar si harimau mendapatkan ketenangan dan pemulihan berjalan cepat.
Pada 8 Juli 2019, pihak Lembah Hijau memasang kamera closed circuit television (CCTV) dalam rangka mengurangi kontak langsung dengan manusia.
“Kami memantau perkembangan, kemudian perilaku, cara makan, dan sebagainya. Kami pantau melalui CCTV. Dari 6 Juli 2019 sampai saat ini, CCTV merekam secara baik. Kami juga berterimakasih kepada Lembah Hijauterkait tindakan rescue tersebut,” jelas Irhamuddin.
Harapan Terakhir
Kasi Wilayah III Lampung BKSDA Bengkulu Hifzon Zawahiri menjelaskan saat ini harimau Jawa dan Bali sudah tidak ada. Karenanya, harimau Sumatera menjadi harapan terakhir.
“Jumlah harimau Sumatera sekarang tinggal sekian ratus ekor di Sumatera. Tersebar dari ujung Aceh sampai ujung Lampung di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan,” kata Hifzon.
Komisaris Utama Lembah Hijau Irwan Nasution mengungkapkan proses evakuasi dan perawatan harimau Sumatera di Lembah Hijau sudah memasuki hari ke-12.
Tim sengaja baru memublikasikan kepada publik melalui media massa karena berbagai pertimbangan dokter dan tim medis.
“Kami sebagai lembaga konservasi tentu berkewajiban ikut terlibat dalam penyelamatan harimau Sumatera.”
“Kami berterimakasih kepada tim yang bekerja cepat dalam penyelamatan harimau. Karena dengan kecepatannya, harimau ini bisa selamat,” jelas Irwan. (Tribunlampung.co.id/Eka Ahmad Sholichin)
Sumber : https://www.tribunnews.com/regional/2019/07/17/harimau-sumatera-ini-terpaksa-kakinya-di-amputasi-setelah-membusuk-kena-jerat-perangkap-pemburu?page=2
More Stories
Dukung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Tim Saber AGP Ikut Jaga Kebersihan dan Keamanan
Artha Graha Peduli dan Artha Graha Network Terjunkan Tim Saber dan Dukung People Fest
Artha Graha Peduli dan Artha Graha Network Terjunkan Tim Saber dan Dukung People Fest