May 8, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Dugaan Korupsi di Milan Expo Buat Didi Petet Stres?

Paviliun Indonesia dalam World Expo 2015 terlihat berantakan, hal itu disampaikan WNI yang tinggal di Milan, Italia lewat laman Facebooknya Wulan Puti Roos (Foto: FacebooK)

news.merahputih.com

Minggu, 17/05/2015 20:47 WIB

Merah Putih, Bisnis – Netizen mendadak dikejutkan dengan kabar meninggalnya aktor senior Didi Widiatmoko atau akrab dikenal dengan Didi Petet dikaitkan dengan kasus dugaan korupsi perhelatan World Expo Milan 2015.

Kabar ini menguar setelah anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Kebangkitan Bangsa Maman Imanulhaqmenulis di laman Facebook. Artikel Maman ini mengutip tulisan dari wartawan senior Derek Manangka di laman Facebooknya. Derek yang pertama kali mendapatkan cerita miring perhelatan World Expo Milan 2015 dari Pemimpin Redaksi Cek & Ricek, Ilham Bintang.Derek juga mendesak agar dilakukan investigasi terkait penyebab meninggalnya Didi Petet.

Sikap kritis dan perlu tindakan investigasi, mendesak untuk dilakukan. Terutama karena adanya pengakuan berupa permintaan maaf almarhum kepada “seluruh bangsa Indonesia,” tulis Maman seperti dikutip merahputih.com, Minggu (17/5).

Menurut Maman, almarhum Didi Petet, yang bertindak sebagai event organizer (EO) acara ini, merasa kecewa lantaran tidak berhasil mewujudkan wajah Indonesia melalui World Expo Milan 2015. Kejadian ini membuat pemeran Emon dalam film “Catatan Si Boy” itu malu hingga kemudian jatuh sakit. Bagi Didi Petet acara ini diharapkan dapat menjadi hadiah manis untuk Indonesia ke-70 tahun. Didi pun sempat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Milan sebelum pulang ke Tanah Air.

“Wajah Indonesia tak bisa diwujudkan di pameran tersebut, berhubung sejumlah produk dari tanah air yang rencananya dipamerkan di paviliun tersebut, tidak tiba hingga waktu pembukaan. Dan mungkin juga sampai saat ini, barang-barang itu tidak pernah tiba karena memang ada unsur kesengajaan.” Tulis Maman..

Maman menambahkan, paviliun yang diresmikan oleh Menteri Perdagangan Rachmat Gobel hanya sebuah paviliun kosong.

“Tak ada barang yang dipamerkan, tak ada penjaga di sana dan tentu saja tak ada pengunjung sama sekali. Kehadiran paviliun kosong itu justru mengganggu estetika Milan Expo.” Maman masih menambahkan.

“Masih seperti pemaparan Ilham Bintang yang ikut mengutip sejumlah Pemimpn Redaksi dari Jakarta yang sempat melihat Milan Expo, tidak lain tidak bukan sebagai akibat dari adanya aparatur pemerintah yang melakukan tindakan korupsi,” tulis Maman lagi.

Dugaan korupsi ini berasal dari alokasi dana Kementerian untuk pameran itu yakni sebesar Rp80 miliar, namun hanya setengahnya yang cair.

Maman mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengambil langkah inisiatif untuk mengusut dugaan korupsi ini.

Sebelumnya, netizen Wulan Puti-Roos juga menuliskan pengalamannya di Facebook ketika mengunjungi booth Indonesia di pameran Expo Milan 2015.

Paviliun Indonesia terkesan ‘miskin’ dibandingkan paviliun2 lainnya…. Tanpa saya sadari, air matapun meleleh. SESAK, SEDIH, KECEWA! Bangunan dihadapan saya, yang seharusnya bisa mewakili 250 juta penduduk Indonesia di mata dunia, terasa bagaikan sebuah lelucon buruk tak berkelas! Silahkan bandingkan sendiri dan lihat foto2nya,” ujarnya lewat akun Facebook.