April 24, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

BEI Optimistis Menerima 66 Efek Baru yang Ditawarkan Emiten

Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

CNBC Indonesia  29 June 2021 17:20

Jakarta, CNBC Indonesia – Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah penawaran umum dari seluruh instrumen efek baik pencatatan saham, obligasi, Efek Beragun Aset (EBA), DINFRA, hingga ETF di tahun ini akan mencapai 66 penawaran umum.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan, sampai dengan 25 Juni 2021, ada sebanyak 24 penawaran umum yang terdiri atas pencatatan saham dan obligasi. Dari penawaran umum tersebut, sebanyak 20 di antaranya merupakan pencatatan saham.

“Sampai saat ini dari target 66 semua instrumen, realisasi sudah 24 penawaran umum,” kata Nyoman, dalam konferensi pers, Selasa (29/6/2021).

Nyoman menyampaikan, saat ini di pipeline bursa sudah ada 30 penawaran umum dengan 26 penawaran di antaranya pencatatan saham.

“Dengan demikian, total ada 54 [penawaran umum], 82% target yang kita rencanakan di akhir tahun sudah include di pipeline. Ada periode setengah tahun untuk dapat kita kejar, artinya lebih dari 50% sudah tercapai,” imbuh Nyoman.

Nyoman menambahkan, dengan sisa waktu 6 bulan ke depan, masih ada peluang untuk mengejar target 12 penawaran umum. Terlebih lagi kata dia, besok akan ada pencatatan baru yang akan berlangsung.

“Tentunyanya ada periode windows yang masih ada setengah tahun untuk bisa dapat kita kejar ketertinggalannya 18 persen,” kata Nyoman.

Sampai dengan 28 Juni 2021, sudah ada sebanyak 21 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Emiten pertambangan emas milik konglomerat Peter Sondakh menjadi emiten ke-21 di tahun ini dan dicatatkan di papan perdagangan utama.

Tahun lalu, BEI mencatatkan 51 perusahaan tercatat baru dan merupakan yang tertinggi di antara bursa lainnya di ASEAN berdasarkan data EY Global IPO Trend Report.

Sementara itu, pada kesempatan sama, Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa, Laksono Widodo menyampaikan, BEI belum merevisi target untuk rata-rata nilai transaksi harian (RNTH).

“Kita masih mempertahankan rata-rata nilai transaksi harian di Rp 11 triliun,” kata Laksono.

Tahun lalu, RNTH bursa mencapai Rp 9,2 triliun dengan frekuensi perdagangan harian dengan rekor tertinggi, yaitu 1.697.537 kali transaksi pada 22 Desember 2020.

Sumber :https://www.cnbcindonesia.com/market/20210629161812-17-256840/bei-optimistis-menerima-66-efek-baru-yang-ditawarkan-emiten