April 20, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

ADA MANUSIA HARIMAU DAN BEKANTAN DI CFD

213449_05280215112015_Jalan_santai_hari_cinta_puspa_dan_satwa_Nasional_2015

www.sindotrijaya.com

15 Nov 2015 20:26 WIB

Jakarta – Kementerian  Lingkungan  Hidup  dan  Kehutanan  bersama  dengan perusahaan-perusahaan  yang  peduli  terhadap  kelestarian  lingkungan  seperti Artha Graha Network melakukan aksi jalan santai di sepanjang jalan Bundaran HI hingga Sarinah, Minggu (15/11/2015), untuk merayakan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2015.

HCPSN  diperingati  setap  tanggal  5  Nopember,  namun  perayaannya dilaksanakan  pada  hari  Minggu  bertepatan  dengan  Car  Free  Day.  Jalan  santai diikuti oleh sekitar 300 orang dari jajaran pemerintahan, mitra-mitra pemerintah seperti  LSM  lingkungan,  kepolisian,  duta-duta  besar  negara  sahabat,  serta perusahaan-perusahaan yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Artha Graha Network dan Artha Graha Peduli menurunkan sedikitnya 100 orang untuk ikut jalan santai bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Untuk  memeriahkan  acara,  Artha  Graha  Network  membawa  personil  yang mengenakan kostum satwa, seperti manusia harimau dan bekantan. Badut-badut satwa itu berlenggak-lenggok diiringi musik angklung gendong yang  berjalan  dengan  kereta  dorong.  Iring-iringan  keluarga  besar  Artha  GrahaNetwork  ini  menarik  perhatian  warga  yang  tengah  menikmat  jalan  bebas kendaraan sepanjang jalan Thamrin dari mulai Bunderan HI sampai Sarinah.

Sejumlah orang malah minta selfie dan foto bareng sama manusia harimau dan bekantan. “Save  tigers,  save  earth,”  begitu  pesan  yang  disampaikan  si  manusia harimau.

Sejak tahun 1997, Artha Graha Peduli  mengembangkan konservasi  hutan untuk menghadapi perubahan iklim global yang berubah drastis. Jerih payah yang dihasilkan adalah Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC), sebuah taman nasional  seluas 48.153 hektare  yang terletak  di  Lampung,  ujung Selatan Pulau Sumatera.  Di dalam area TWNC juga dilakukan konservasi terhadap fauna yang terdiriatas 52 spesies reptil,  332 spesies burung dan spesies lainnya seperti Harimau Sumatera, Beruang, Macan Tutul, Gajah Asia, Rusa Sambar, Sigung Indonesia dan lainnya.  Salah  satu  upaya  yang  dilakukan  antara  lain  mencoba  untuk mengembalikan  harimau  konflik,  yaitu  harimau  yang  pernah  menyerang ataupun membunuh manusia, kembali ke alam liar.

Sejauh ini, TWNC telah mengembalikan enam harimau sumatera (Pantheratigris sumatrae) yang hampir terancam punah kembali ke hutan TWNC, dan jugatelah  melepaskan  beberapa  satwa  liar  lainnya  yang  dilindungi  seperti  buaya, penyu hijau dan kura-kura.

Menurut  siaran  pers  Kementerian  Lingkungan  Hidup  dan  Kehutanan, Indonesia memiliki  keanekaragaman hayati yang sangat kaya.  Negeri  ini  adalah rumah  bagi  jutaan  hectare  hutan  hujan  tropis  serta  laut  yang  luas  serta menyimpan potensi keanekaragaman hayati yang luar biasa.

Dengan kekayaan tersebut,Indonesia disebut negara mega-diversitas. Tujuhbelas  persen  dari  seluruh  keanekaragaman  hayati  di  seluruh  dunia  berada  di Indonesia. Peringatan HCPSN bertujuan untuk meningkatkan kepedulian  masyarakat Indonesia terhadap perlindungan dan pelestarian puspa satwa nasional. Selain itu, HCPSN juga bertujuan untuk menumbuhkan dan mengingatkan akan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan manusia. (ANP)

sumber: http://www.sindotrijaya.com/news/detail/10402/ada-manusia-harimau-dan-bekantan-di-cfd#.VkiLcPkrK00