November 2, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

WAWANCARA Mantan Menteri Jokowi : Andrinof : Saya Yakinkan Jokowi Jembatan Selat Sunda Tidak Tepat

Andrinof Chaniago

tribunnews

Selasa, 21 Juli 2020 09:04

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA — Mantan Menteri Perencanaan dan Pembangunan (PPN)/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago bersyukur pernah berada di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla.

Pria kelahiran Padang Sumatera Barat itu menjabat Kepala Bappenas mulai dari 27 Oktober 2014 hingga 12 Agustus 2015. Kini, Andrinof juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri.

Kurang dari satu tahun menjabat Kepala Bappenas Andrinof mengaku harus bersyukur untuk kesempatan yang pernah diberikan Jokowi.

Impiannya memperbaiki arah kebijakan yang kurang tepat di periode pertama Kepemimpinan Jokowi berjalan mulus.

Andrinof berhasil meyakinkan Jokowi bahwa kebijakan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) tidak tepat untuk mengurai kemacetan.

“Saya berhasil menjelaskan kepada Presiden Jokowi bahwa pembangunan Jembatan Selat Sunda itu tidak tepat,” kenang Andrinof kepada Tribun Network.

Terbukti dengan memperbaiki prasarana, sarana dan sistem layanan penyeberangan Merak – Bakauheni.

Selama 5 tahun terakhir tidak pernah lagi terjadi kemacetan ataupun antrean truk mencapai 12 kilometer.

“Antrian 1 kilometer pun tidak pernah,” ucap Andrinof memaparkan hasil kerjanya.

Begitu juga pembatalan Pelabuhan Cilamaya. Andrinof saat itu mengevaluasi dan mengoreksi proposal pembangunan Pelabuhan Cilamaya yang keliru.

“Ada beberapa proposal proyek infrastruktur lain yang saya lihat tidak tepat. Tapi saya tidak perlu sebut. Semua saya coba luruskan walau dengan risiko ada yang terganggu,” jelas Andrinof.

Andrinof kemudian mengenang kembali sosok Presiden Jokowi di periode pertama kepemimpinannya.

Andrinof menceritakan, ketika rapat bersama para menteri di Kabinet Kerja, Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sangat jarang marah.

Jokowi, lanjut Andrinof, juga memiliki energi kerja yang sulit diimbangi para menterinya di Kabinet Kerja.

“Presiden Jokowi sangat jarang marah. Beliau lebih sering melakukan dialog bergiliran untuk mendalami masalah dan mencari solusi.

Energi kerja Presiden Jokowi ini sulit diimbangi. Beliau hampir tidak ada lelahnya,” kenang Andrinof.

Andrinof juga mengenang masa-masa menggelar rapat bersama anggota parlemen di gedung DPR RI.Andrinof mengaku sudah mengenal ritme kerja para dewan, yang hampir tak kenal lelah membahas persoalan negara.

“Di Senayan, rapat yang awalnya diagendakan pukul 14.00 WIB realisasinya bisa mulai pukul 20.00 WIB. Tetapi yang hebat para anggota dewan itu ngajak kita rapat hingga menjelang adzan subuh (dini hari),” kenang Andrinof.

Andrinof Menghabiskan Sebagian Besar Waktunya di Perpustakaan Pribadi Berisi 2 Ribu Buku.

Selain menjalankan tugas sebagai Wakil Komisaris, Mantan Kepala Bappenas itu juga sibuk mengajar di Universitas Indonesia (UI).

Andrinof sehari-hari melakukan beberapa kegiatan sosial, membaca dan menulis.

Di masa pandemi virus corona atau Covid-19, Andrinof banyak menghabiskan waktu di perpustakaan pribadinya.

“Di perpustakaan pribadi saya ini ada lebih dari 2000 buku. Selama pandemi Covid-19, sebagian besar aktifitas berpusat dari sini,” tutur Andrinof. (tribun network/lucius genik/dayat)

sumber: https://jateng.tribunnews.com/2020/07/21/wawancara-mantan-menteri-jokowi-andrinof-saya-yakinkan-jokowi-jembatan-selat-sunda-tidak-tepat?page=3