rri.co.id
26 November 2014 17:17
KBRN, Jakarta : Jajak pendapat masyarakat yang digelar Indo Survey & Strategy di Provinsi Bali terkait dengan isu yang berkembang saat ini yakni tentang Teluk Benoa, menyebutkan bahwa masyarakat di pulau dewata itu lebih menerima kebijakan revitalisasi ketimbang kebijakan reklamasi terhadap Teluk Benoa.”Dari 600 responden, sebanyak 53,2% memilih dilakukan revitalisasi, 5% memilih reklamasi, sedangkan yang menolak reklamasi mencapai 32,4%, dan 9% sisanya menyatakan tidak tahu. Namun, jika masyarakat ditanyakan memilih revitalisasi atau menolak reklamasi/revitalisasi, mayoritas masyarakat di Bali, yakni 65% memilih dilakukan revitalisasi, 32% memilih menolak reklamasi/revitalisasi, sedangkan 3% responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab,” ujar Hendrasmo, Direktur Eksekutif Indo Survey & Strategy, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (26/11/2014).Dalam survey tersebut, lanjut Hendrasmo, alasan masyarakat yang mendukung revitalisasi adalah meningkatkan lapangan kerja yakni sebanyak 45%, dan 22% karena alasan meningkatkan perekonomian di Bali. Sedangkan mereka yang menolak revitalisasi, sebanyak 46% menyatakan revitalisasi akan merusak mangrove, 22% responden menyatakan revitalisasi akan meningkatkan abrasi laut.Jajak pendapat ini dilakukan di awal bulan November 2014 lalu, di 9 Kabupaten/Kota di Bali, melalui wawancara tatap muka dengan 600 responden, dan dilakukan dengan metode MSRS serta memiliki tingkat kesalahan +/- 4%. RBR
sumber: http://www.rri.co.id/post/berita/122055/ruang_publik/soal_teluk_benoa_masyarakat_bali_lebih_menerima_revitalisasi_ketimbang_reklamasi.html
More Stories
Serba Hitam, Sahabat JRX Geruduk Kejati, Desak Tak Ada Pesanan
Bali terbaik ke-2 dunia, Senator: Jangan rusak karya Ibu Pertiwi
Presiden Didesak Batalkan Perpres, Reklamasi Teluk Benoa Jadi Isu Pilkada