April 24, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

SCBD Trending Topic Berisi Kicauan Gaji Mbak-Mbak SCBD

Petugas memeriksa dengan alat thermo scanner di sejumlah pintu masuk perkantoran yang ada di Sudirman Central Business District atau SCBD di Jakarta Selatan, Rabu, 11 Maret 2020

November 18, 2021

JAKARTA, KalderaNews.com – Bermula dari postingan yang berisi gaji mbak-mbak SCDB, lini massa twitter diramaikan dengan kicauan tentang SCBD. Tak ayal SCBD pun trending topic yang salah satunya mengulas gaji di kawasan elit SCBD.

Dikethaui, SCBD (Sudirman Central Business District) berada di Jakarta Selatan, Indonesia dengan kondominum seperti gedung kantoran, hotel, pusat perbelanjaan.

Beberapa gedung yang terkenal di daerah SCBD ini adalah Pasific Place, Electronic City, Artha Graha, FWD, Bursa Efek Indonesia, dll.

Kini kawasan tersebut telah berkembang menjadi pusat bisnis premium dengan gedung perkantoran, hunian eksklusif, hotel bintang lima, dan pusat perbelanjaan modern.

Tentunya bekerja di kawasan SCBD merupakan pencapaian tersendiri bagi beberapa orang. Khususnya para wanita karir yang sering dikaitkan dengan stigma “wanita lebih baik bekerja di dapur saja”.

Belum lama ini media sosial TikTok juga ramai memperbincangkan trend outfit karyawan SCBD (Sudirman Central Business District). Hal itu bermula dari viralnya Lagu ‘Misses Independent’ yang tampaknya sudah menjadi lagu wajib bagi para karyawan yang tengah membagikan kegiatannya selama bekerja.

Bahkan, mereka disebut “mbak-mbak SCBD” yang mendapatkan “stereotype” memakai barang-barang branded dan memiliki beragam aksesoris merek ternama. Salah satunya yang paling viral yaitu dengan memakai lanyard bermerek Coach dan memakai sepatu dengan merk Tory Burch serta ikat pinggang Michael Kors yang harganya ditaksir mencapai jutaan.

Ternyata, bahasan Mbak-Mbak SCBD kembali viral, tapi kali ini di Twitter. Hingga Kamis pagi, 18 November 2021, kata SCBD termasuk salah satu yang trending topic dengan bahasa tentang gaji mbak-mbak SCBD.

Netizen ramai mengomentari kicauan berjudul “Berapa gaji minimal untuk bisa disebut “mbak-mbak SCBD“?” yang isinya seperti ini:

Saya sempat bekerja di kawasan SCBD selama hampir 6 tahun sebagai Manager dan lalu dipromosikan sebagai VP.

Sayangnya mayoritas orang yang bekerja di kawasan segitiga emas jakarta dan SCBD itu hanya digaji minimal UMR jakarta atau sedikit diatasnya (sekitar 5 s.d 6 juta), sebagian kecil lagi berpenghasilan diatas 10 juta, hanya sedikit yang berpenghasilan diatas 30 juta, dan jauh lebih sedikit yang berpenghasilan di atas 50 juta.

Saya juga mengenal seorang staff/officer yang bekerja bertahun-tahun di SCBD yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar anaknya sehingga anaknya mengalami stunting/kurang gizi.

Di kawasan SCBD sendiri masih banyak warung makan yang sangat ramai dikunjungi pegawai yang mencari makan dengan budget dibawah 15rb dan banyak kantin karyawan yang menawarkan menu dibawah 20rb.

Kebanyakan dari mereka itu terperangkap dalam utang konsumtif, tidak memiliki aset, dan berusaha tampil kaya tapi aslinya pas-pasan, mereka terperangkap karena keinginan dan kesalahan mereka sendiri.

Salah satu hal paling bodoh yang bisa anda lakukan kepada diri sendiri ialah berutang untuk membeli barang yang anda tidak mampu demi mengesankan orang yang tidak anda sukai.

Sumber: https://www.kalderanews.com/2021/11/scbd-trending-topic-berisi-kicauan-gaji-mbak-mbak-scbd/