April 20, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Satgas Covid-19 MCMI, Dukung Program Pemerintah Tangkal Penyebaran Covid-19

Masyarakat Cinta Masjid Indonesia bentuk Satgas Covid-19

3 Jul 2021 17:05

Nusantaratv.com – Sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah, Pengurus Besar Masyarakat Cinta Masjid Indonesia (PB MCMI) membentuk Satuan Tugas (Satgas)Covid-19.

Didi Apriadi, selaku Ketua Satgas Covid-19 MCMI menuturkan, MCMI membentuk satgas covid-19 sejak April 2020, yang bertujuan untuk memastikan bahwa tidak muncul cluster penyebaran virus di lingkungan masjid.

“Tujuan pembentukan adalah untuk mengantisipasi agar tidak adanya cluster-cluster baru penyebaran virus di lingkungan masjid. Di mana seluruh umat muslim ingin menjalankan ibadah di masjid, namun banyak yang belum memahami masalah-masalah kesehatan yang dikhawatirkan akan timbul cluster-cluster baru penyebaran virus corona,” kata Didi saat ditemui di sela-sela vaksinasi MCMI bersama Artha Graha Peduli di Rumah Sakit Lapangan APG, Ancol, Jumat (2/7/2021).

Didi mengungkapkan, keberhasilan dari upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah dalam menangani Covid-19 tergantung pada dukungan seluruh masyarakat.

Berbagai upaya telah dilakukan sebagai bentuk kepedulian Pemerintah kepada masyarakat dan pemerintah membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk bersama lawan Covid-19.

“Dukungan masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan guna menahan laju penularan Covid-19, baik itu dengan vaksinasi, mematuhi protokol kesehatan, maupun PPKM Darurat. Intinya kita harus mendukung apapun yang diputuskan oleh pemerintah melalui program-program yang tepat untuk mengatasi ini semua,” jelas Didi.

Sebagai bentuk dukungan, Ketua Satgas Covid-19 MCMI itu menjelaskan, setiap minggu MCMI selalu melakukan penyemprotan disinfektan di masjid-masjid, memberikan penyuluhan, edukasi, serta vaksinasi.

Terkait vaksinasi, Didi menyampaikan, pada Jumat (2/7) MCMI bersama dinas kesehatan DKI Jakarta dan Artha Graha Group bekerjasama untuk melakukan vaksinasi.

Setidaknya ada 1700 orang, 250 dari MCMI yang ikut dalam program vaksinasi yang bertempat di Rumah Sakit Lapangan AGP, Ancol.

“Ini rame sekali, sempat terjadi penumpukan. Namun hal itu menjadi pertanda yang positif, karena banyak orang yang ingin mendapatkan vaksin dan antusias warga semakin besar,” ucap Didi.

Terkait dengan adanya penumpukan warga, dirinya sempat menegur pihak panitia dan menyarankan agar kedepannya untuk mengatur manajemen waktu & jumlah peserta lebih baik lagi.

“Saya menyarankan kepada panitia yang bertugas dalam program vaksinasi agar lebih mengatur waktu kembali, hal tersebut bertujuan agar tidak terjadi penumpukan pasien yang akan di vaksin. Sebagai contoh, apabila kapasitas dan kemampuan tim medis setiap jam nya bisa menyuntik 100 pasien, maka pengaturan jadwalnya harus disesuaikan dan ini bisa menggunakan tekhnologi supaya tidak menumpuk seperti saat ini,” ujarnya.

Dia melanjutkan, apabila waktunya diatur dengan baik, setiap penanggung jawab / PIC dari masing-masing kelompok atau pihak diundang terlebih dahulu guna memastikan agar hadir tepat di interval waktu yg telah ditentukan, tidak boleh lebih dulu atau terlambat, dengan demikian penumpukan peserta bisa dihindari.

“Kalau terjadi penumpukan dikhawatirkan malah timbul cluster baru dan vaksin jd tidak efektif. Jadi kita semua tetap harus menjaga protokol kesehatan yang sudah diputuskan oleh pemerintah, jadi tidak boleh semaunya sendiri sehingga berpotensi menimbulkan cluster baru dalam menjalankan program vaksinasi maupun kegiatan lainnya ,”

Terlepas dari itu semua, dirinya melihat semua ini sangat luar biasa, semangat dari masyarakat untuk mendapatkan vaksin. Saling bersinergi antara pihak swasta, pemerintah melalui dinas kesehatan dan elemen masyarakat.

Sehingga target yang dikeluarkan oleh presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masyarakat yang di vaksin setiap harinya bisa tercapai dan kekebalan komunal atau herd immunity terhadap covid-19 bisa tercapai akhir tahun ini di Indonesia.

Sumber : https://www.nusantaratv.com/satgas-covid-19-mcmi-dukung-program-pemerintah-tangkal-penyebaran-covid-19