May 18, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

RS Khusus Corona di Pulau Galang Dioperasikan 28 Maret

ILUSTRASI. Pekerja membangun gedung rumah sakit khusus Corona (COVID-19) di kawasan bekas Camp Vietnam di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (20/3/2020). Progres pembangunan rumah sakit Khusus Corona (COVID-19) secara keseluruhan telah mencapai 40 persen dan

Minggu, 22 Maret 2020 16:29 WIB

TEMPO.CO, Batam – Pemerintah terus mengebut pembangunan rumah sakit khusus penyakit menular, termasuk pasien Corona di Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Rumah sakit berkapasitas 1.000 orang ini akan rampung akhir bulan ini.

Pelaksana tugas Gubernur Isdianto mengatakan proses pengerjaan rumah sakit ini sudah sampai 60 persen. Ia mengucapkan terimakasih kepada pemerintah pusat yang sudah menunjuk Pulau Galang sebagai pusat observasi.

Isdianto mengatakan rumah sakit ini diharapkan bisa menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat Kepri dan Indonesia menghadapi ancaman Covid-19. “Diharapkan, dengan berdirinya RS itu, maka warga Kepri yang kini sudah positif mengidap akan lebih mudah disembuhkan,” kata dia saat meninjau lokasi rumah sakit, Sabtu, 21 Maret 2020.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepri Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Albert Reinaldo mengatakan seluruh material pembangunan pusat observasi dan isolasi sudah ada di Batam. “Dengan begitu petugas tinggal membangun saja,” kata dia.

Albert mengatakan pihaknya optimistis rumah sakit ini bisa beroperasi pada 28 Maret 2020. “Dari modular-modular yang dikirimkan, kita optimistis pembangunan fasilitas itu bisa beroperasi pada 28 Maret 2020, sesuai dengan target pemerintah,” ujarnya

Pembangunan rumah sakit ini terdiri dari dua bagian, yautu renovasi gedung eks kamp Vietnam dan pembangunan bangunan baru. “Bangunan baru selesai 28 Maret 2020 ini,” kata Albert.

Menurut Albert, modul-modul telah disiapkan dan dibawa ke Galang menggunakan truk sebelum dipasang pekerja, yang sekitar 30 persen dari tenaga lokal. Di lokasi proyek pembangunan sudah ada ruangan yang terpasang AC. Ruangan juga dilengkapi peredam panas.

Bahan bangunan sendiri ada dari gipsum untuk plafon, aluminium untuk tiang dan lainnya. “Jika rumah sakit ini diresmikan dalam waktu dekat ini diperkirakan baru tersedia 360 ruang observasi dan 20 ruang isolasi,” kata Albert.

Albert mengatakan pengerjaan proyek ini melibatkan sekitar 1.500 tenaga kerja dengan waktu kerja dibagi dalam tiga shift. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 persen adalah tenaga kerja lokal. “Tenaga kerja sekitar 1.500 orang yang terbagi dalam 3 jadwal,” kata dia.

Ia juga menjelaskan pipa air bersih juga sudah dibangun lengkap dengan IPA. Air diambil dari waduk di Pulau Rempang sebanyak 5 liter per detik, kemudian dimasukkan ke embung yang berada di dalam kompleks bekas kamp Vietnam untuk disalurkan ke lokasi karantina dan isolasi. Listrik pun sudah tersalurkan dari Bright PLN Batam.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi berharap rumah sakit tersebut segera selesai. Sebab, jumlah pasien yang berstatus orang dalam pengawasan di Kota Batam sudah masuk angka 200-an, sedangkan fasilitas rumah sakit yang ada masih terbatas. “Semoga 28 Maret ini rumah sakit itu selesai, kita bisa manfaatkan untuk masyarakat Batam dulu,” kata dia.

Rumah sakit ini tidak hanya digunakan untuk pemeriksaan dan perawatan pasien Corona dari Batam. Tetapi akan menjadi rumah sakit nasional menampung pasien dari luar Batam ataupun Kepulauan Riau.

Sumber : https://nasional.tempo.co/read/1322645/rs-khusus-corona-di-pulau-galang-dioperasikan-28-maret/full&view=ok