Selasa, 11 Agustus 2020 12:01
JAKARTA– Lama tak terdengar kabarnya setelah mundur dari jabatan Sekjen PSSI (13/4), Ratu Tisha akhirnya kembali menampakkan diri. Perempuan kelahiran 30 Desember 1985 itu punya pekerjaan baru.
Namun, yang mengejutkan, aktivitas barunya itu tak terkait dengan sepak bola. Dunia yang selama ini lekat dengan namanya. Apa itu? Ratu Tisha ternyata dipercaya sebagai komisaris independen di PT Electronic City Indonesia Tbk.
Jabatan itu diembannya setelah perusahaan tersebut menggelar RUPS. Dia diperkenalkan di Hotel Borobudur, Jakarta, kemarin. ’’Mudah-mudahan saya bisa menjalankan amanat ini dan memberikan kontribusi bagi perusahaan. Tentu ini bukan pekerjaan mudah. Namun, ini sebuah tantangan menarik dan kepercayaan yang besar buat saya,” kata lulusan program master di FIFA itu ketika dihubungi Jawa Pos kemarin.
Jabatan yang dipercayakan kepada Tisha tersebut bergengsi dan krusial. Komisaris independen menjadi pengawas dari suatu perusahaan. Komisaris independen harus bisa memastikan bahwa setiap anggota komisaris telah menjalankan pengawasan yang baik dan benar terhadap kinerja direktur perusahaan.
Sekjen perempuan pertama dalam sejarah PSSI itu mengungkapkan, seorang komisaris independen juga perlu memastikan setiap potensi risiko yang terjadi telah diidentifikasi dan memiliki langkah penyelesaian.
Selain itu, memastikan perusahaan agar mematuhi aturan, hukum, dan nilai-nilai yang berlaku yang telah ditetapkan sebelumnya. Memastikan perusahaan telah memiliki sistem audit dan sistem pengendalian yang baik. Yang terpenting juga memastikan prinsip dan praktik good corporate governance telah diterapkan dan dipatuhi dengan semestinya.
Bagi Tisha, ini sekaligus sebuah kepercayaan besar. Seseorang bisa dipilih sebagai komisaris independen dengan memenuhi beberapa kriteria. Jika diukur dan dilihat dari kompetensi pribadi, dia harus punya integritas.
Walau dikenal intens di lingkungan sepak bola, alumnus ITB tersebut menegaskan dirinya juga punya banyak pengalaman di luar itu. Hanya, memang harus diakui banyak orang yang mengenalnya ketika terjun di dunia sepak bola. ’’Saya pernah bekerja di perusahaan nasional dan multinasional. Artinya, saya telah mengalami dan mendapat banyak pengalaman serta pengetahuan tentang manajemen perusahaan, strategi bisnis, dan good governance. Demikian juga ketika berada di organisasi level nasional ataupun internasional yang semakin menambah warna buat pengalaman saya,’’ beber mantan anggota Komite Kompetisi AFC itu.
Soal adaptasi, itu tidak jadi masalah. Tisha merasa tertantang dan akan berusaha keras untuk menunjukkan yang terbaik. ’’Saya juga terbiasa bekerja secara tim. Ini akan memudahkan saya masuk ke lingkungan baru,’’ harap pendiri LabBola itu.
Nah, saat ditanya ketika nanti diminta kembali ke sepak bola, misalnya terlibat di kepanitiaan Piala Dunia U-20 tahun depan, perempuan asli Jakarta itu enggan berkomentar banyak. Yang pasti, saat ini dirinya masih fokus pada pekerjaan baru sebagai komisaris independen. ’’Yang pasti, di mana pun saya berada, saya akan selalu berkarya untuk Indonesia,’’ tegasnya.
Lantas, bekerja di luar sepak bola, apakah Tisha benar-benar melupakan dunia yang sudah membesarkan namanya tersebut? Dengan tegas dia menjawab tidak. Sepak bola, bagi dia, akan selalu ada dalam setiap aspek hidupnya. ’’Saya selalu cinta sepak bola,’’ ucapnya. (rid/c17/ali)
Sumber : https://kaltim.prokal.co/read/news/375259-ratu-tisha-saya-selalu-cinta-sepak-bola
More Stories
Perayaan Tahun Baru 2025 : Hotel Borobudur Jakarta Akan Hadirkan Ungu
Artha Graha Peduli dan Artha Graha Network Terjunkan Tim Saber dan Dukung People Fest
Electronic City Menyapa dan Memeriahkan Kegiatan People Fest 2024