Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa proyek SPAM Karian Serpong tidak hanya dibangun untuk menyediakan air minum bagi warga Jakarta bagian barat.
“Tapi ini adalah bagian dari environmental remediation Jakarta, artinya ini bagian dari NCICD (National Capital Integrated Coastal Development),” kata Basuki dalam market sounding proyek itu melalui video conference, Jumat (17/4/20).
Basuki menjelaskan, NCICD dalam gambaran besar merupakan langkah environmental remediation, yakni untuk mencegah penurunan tanah di Jakarta. Langkah tersebut salah satunya proyek ini.
“Hanya kalau proyek ini nanti selesai, kita baru bisa menyetop orang untuk tidak memakai air tanah. Selama ini belum selesai, tidak akan bisa kita menyetop orang memakai air tanah karena sumbernya hanya dari Jatiluhur, tidak cukup,” katanya.
Basuki melanjutkan, jika SPAM ini terbangun dan penggunaan air tanah disetop, dia bisa melakukan monitoring. Dalam hal ini, pemerintah bisa melihat penurunan tanah di Jakarta ikut berhenti atau tidak.
“Kalau itu tidak berhenti, berarti NCICD yang namanya tanggul raksasa diperlukan. Kalau itu sudah selesai dengan proyek ini, setop air tanah, nggak ada penurunan, nggak perlu lagi itu namanya NCICD (tanggul laut raksasa),” bebernya.
“Jadi ini merupakan suatu proyek yang besar. Dampaknya akan mempengaruhi pengambilan keputusan yang lebih besar lagi,” lanjut Basuki.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20200417181112-4-152790/proyek-tanggul-laut-raksasa-jakarta-tak-jelas-nasibnya
More Stories
Jokowi Lagi Siapkan Proyek Jembatan Belah Laut Sebelum 2024
BEI Optimistis Menerima 66 Efek Baru yang Ditawarkan Emiten
Pulihkan Ekonomi, Shopee Hadirkan Pusat Vaksinasi di Bandung