Senin, 17 Maret 2014 | 16:41 WIB
VIVAnews – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyatakan bahwa pemerintah sebaiknya memperhatikan pengembangan transportasi laut.
“Seharusnya pelabuhan diperhatikan. Pembangunan jembatan itu high cost,” kata Ketua Umum ALFI, Iskandar Zulkarnain, seusai pembukaan acara Musyawarah Nasional ALFI di Hotel Grand Sahid, Jakarta.
Iskandar mencontohkan, negara-negara kepulauan lainnya seperti Jepang dan Filipina menggunakan kapal roro untuk transportasi antarpulau. Selain itu, kapal jenis ini juga dikembangkan sebagai transportasi penghubung Calais-Dover, penghubung Inggris dan Perancis.
“Di negara maju, maritimnya dikembangkan lewat transportasi laut. Indonesia negara kepulauan dan laut bukan pemisah, tetapi penghubung,” kata dia.
Asosiasi pelabuhan ini juga melihat bahwa biaya pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang menelan Rp100 triliun itu sangat besar. “Kalau dibelikan kapal dan pelabuhan, ratusan kapal-kapal kecil bisa diserap untuk seluruh Nusantara,” kata dia. (eh)
Sumber : https://www.viva.co.id/arsip/489289-pengusaha-pembangunan-jembatan-sunda-mahal
More Stories
Usung Ecotourism, Hutan Konservasi Tambling akan Kaya Nilai Edukasi
The 2022 World Rock Climbing Cup Holds in SCBD Jakarta
Earth Hour 2022, Renungan Aksi Cintai Bumi