April 26, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Earth Hour 2022, Renungan Aksi Cintai Bumi

Aksi Earth Hour Jakarta 2022

Logo VIVA.co.id

 

Minggu, 27 Maret 2022 – 07:32 WIB Oleh : Donny Adhiyasa

VIVA – Earth Hour Jakarta (EHJ) kembali berkolaborasi dengan Artha Graha Peduli (AGP) mengadakan Earth Hour 2022 di kawasan bisnis SCBD Jakarta pada Sabtu 26 Maret 2022. Earth Hour merupakan sebuah bentuk kampanye global sekaligus aksi nyata dalam memberikan ruang kebaikan untuk bumi.

Earth Hour merupakan momentum pengingat kita semua untuk menerapkan gaya hidup suistainable. Kegiatan tersebut mengajak warga bersama-sama mematikan lampu dan alat elektronik switch off yang akan menjadi bentuk komitmen memperlambat laju perubahan iklim.

Ada pun alasan dipilihnya SCBD menjadi lokasi pusat selebrasi Earth Hour Jakarta 2022 karena SCBD merupakan salah satu wajah Jakarta di mana SCBD merupakan kawasan bisnis central dan perkantoran.  Kawasan ini nyaman, ramah pejalan kaki, semua orang yang ke sini pasti bisa menikmati suasananya dan siapa saja bisa punya pengalaman menarik.

Rangkaian perayaan acara Earth Hour 2022 di Kawasan SCBD diramaikan dengan acara Talkshow yang berjudul “Be The Solution, Not The Pollution”, dan pemadaman listrik selama 90 menit mulai dari 20.30-22.00 WIB. “Tahun ini Earth Hour Jakarta kembali berkolaborasi dengan AGP karena AGP selalu memberikan dukungan penuh pada gerakan Earth Hour setiap tahun, juga mendukung aksi-aksi peduli lingkungan lainnya,” ungkap Koordinator EHJ, Hawa Winate Rachmana.

Sementara itu, Ketua Pelaksana EHJ, Elaine menyatakan kegiatan ini sebuah gerakan global untuk mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, serta pemerintah di berbagai belahan dunia untuk menunjukan kepedulian dan kontribusinya terhadap upaya penanggulangan perubahan iklim secara simbolis dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik setiap Sabtu minggu terakhir bulan Maret.

“Dampak dilepasnya gas emisi ke udara karena penggunaan energi adalah naiknya temperatur bumi yang berdampak pada perubahan iklim yang membawa banyak dampak buruk seperti kebakaran hutan, kenaikan level air di permukaan laut, hujan asam dan bencana alam lainnya,” jelas Elaine.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum AGP, Heka Hertanto sangat mendukung kegiatan EHJ untuk mematikan lampu. Perubahan iklim global makin nyata dampaknya dengan terjadinya bencana yang sebelumnya tidak ada. Ini terjadi karena dampak perubahan iklim. H

eka mengajak warga untuk mematikan lampu dan alat elektronik selama minimal 60 menit dan khusus untuk Artha Graha Peduli diseluruh Indonesia akan memadamkan lampu selama 90 menit untuk memberikan istirahat kepada bumi semoga lingkungan lebih lestari untuk kehidupan yang lebih baik.

“Ancaman perubahan iklim sudah nyata. Diperkirakan terjadi pada tahun 2030, namun kenyataannya sudah terjadi sekarang,” ujar Heka.

Heka menyebutkan pendiri AGP Tomy Winata sangat serius pada perubahan iklim dan ekosistem. Di hulu Sungai Citarum AGP melakukan pembibitan dan penyediaan bibit pohon serta sosialisasi dan  pendampingan warga penggarap lahan untuk mengubah pola bertani masyarakat.

“Di Pesisir Barat Lampung, AGP menjadikan kawasan Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) yang merupakan bagian dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sebagai pusat rehabilitasi harimau Sumatera dan hewan langka lainnya untuk menjaga keseimbangan ekosistem mengingat Tambling memiliki ekosistem hutan hujan, rawa dan laut  sehingga dengan memperbaiki, merawat dan menjaga diharapkan keberlanjutan ekosistem yang baik sebagai upaya bersama menghadapi ancaman perubahan iklim,” tegas Heka.

Dalam masa pandemi seperti saat ini AGP tetap menunjukkan kreatifitasnya melalui Zoom Light Off unit-unit usaha Artha Graha Group (AGG) dan Artha Graha Network (AGN) yang ditampilkan melalui “Giant Screen” di Kawasan SCBD.

Unit-unit usaha yang ditampilkan adalah yang merupakan icon-icon perusahaan AGG diluar SCBD seperti Hotel Borobudur Jakarta, Mall Artha Gading, Discovery Kartika Plaza Hotel Bali, Bank Artha Graha, Electronic City, Pacific Agro Sentosa, Gulavit, Takokak Tea dan unit usaha lainnya.

AGP juga mengajak pelaku UMKM untuk menampilkan aneka produk kulinernya, mengundang komunitas sepeda, menampilkan atraksi musik lokal dan lain-lain. Peserta kegiatan sejak sore hingga malam hari harus tetap patuh pada prokes 6M selain itu AGP juga menerjunkan Satgas COVID-19 yang senantiasa mengingatkan warga yang hadir.

sumber: https://www.viva.co.id/edukasi/1461278-earth-hour-2022-renungan-aksi-cintai-bumi?page=all&utm_medium=all-page