April 20, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Pemkot dan Organisasi Kemasyarakatan Tionghoa Salurkan Bansos 15 Ton Beras dan Masker

29 APRIL 2021 [12:28:18

Kota Pekalongan – Di tengah wabah Covid-19 yang belum kunjung mereda, kepedulian sosial membantu terhadap sesama terus mengalir,salah satunya dari Organisasi Kemasyarakatan Tionghoa bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pekalongan dan Polri,TNI serta pengusaha Pengusaha Peduli Peduli NKRI bergotong-royong menyalurkan bantuan 15 ton beras dan 30.000 masker untuk masyarakat Kota Pekalongan yang terdampak Covid-19. Penyaluran bantuan sosial (bansos) Peduli Covid-19 ini secara simbolis diberikan oleh Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE, didampingi Plt Dinsos-P2KB Kota Pekalongan,Ir Budiyanto,Mpi,MHum, dan Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Provinsi Jawa Tengah, Gouw Andy Siswanto kepada perwakilan masyarakat penerima bansos, bertempat di Ruang Jetayu Setda Kota Pekalongan,Rabu siang(28/4/2021).

Ketua INTI Provinsi Jawa Tengah,  Gouw Andy Siswanto mengungkapkan bahwa di tengah kondisi pandemi Covid-19 Perayaan Imlek dilaksanakan dengan penuh kesederhanaan dan keprihatinan dengan kondisi masyarakat yang terdampak baik secara kesehatan,ekonomi dan sosial. Sehingga, hal ini yang melatarbelakangi para umat Konghucu dan masyarakat Tionghoa untuk saling peduli
terhadap sesama untuk menyalurkan bantuan sosial (bansos) Peduli Covid-19 ini berupa beras dan masker. Menurutnya, di tahun baru Imlek dengan mengusung tema Untukmu Negeri Kami Berbakti, secara nasional pihaknya menyalurkan 1 juta Paket Beras dan Masker kepada masyarakat di 6 Provinsi Pulau Jawa yang terdampak pandemi Covid-19.

“Secara nasional,dana yang terkumpul dibelikan 1 juta paket beras dan masker. Untuk Kota Pekalongan sendiri,kami bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinsos-P2KB setempat membagikan 15 ton beras dan 30.000 buah masker dimana setiap KK yang menerima mendapatkan sebanyak 10 kilogram beras dan 20 buah masker untuk masyarakat terdampak Covid-19 seperti mereka yang terkena PHK, dirumahkan,masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi, dan terdampak bencana,” terang Andy,sapaan akrabnya.

Dituturkan Andy, kegiatan ini didukung oleh berbagai organisasi kemasyarakatan seperti Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Yayasan Buddha Tzu Chi, Persatuan Umat Buddha Indonesia, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa, Paguyuban Islam Tionghoa Indonesia, Artha Graha Peduli dan Eka Tjipta Foundation. Andy juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk selalu patuh melaksanakan protokol kesehatan secara ketat agar terjaga dari penularan dan penyebaran Covid-19.

“Mudah-mudahan dengan bansos yang diberikan ini bisa bermafaat bagi para penerima untuk membantu memenuhi kebutuhan dan mencegah penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Walikota Pekalongan,HA Afzan Arslan Djunaid,SE atau yang akrab disapa Aaf, menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas bantuan yang diberikan oleh organisasi kemasyarakatan Tionghoa yang sudah turut serta membantu dan bersinergi dengan Pemerintah dalam membantu masyarakat Kota Pekalongan baik yang terdampak Covid-19 maupun bencana banjir yang belum lama ini terjadi.

“Alhamdulillah bansos Peduli Covid-19 yang diterima oleh masyarakat di Kota Pekalongan in sebanyak 15 ton beras per bulan selama 4 bulan. Bantuan ini setidaknya juga bisa meringankan mereka yang sebelumnya mendapatkan bantuan sembako PKH dari Pemerintah Pusat namun disisi lain 2 bulan terakhir ini banyak warga yang tercoret dari program PKH tersebut. Sehingga,kami koordinasi dengan Dinsos-P2KB juga diprioritaskan untuk warga yang kemarin tercoret mendapatkan bantuan PKH dari Kemensos RI,” paparnya.

 Aaf mengaku bersyukur, di Kota Pekalongan sendiri tolerasi umat beragamanya sudah terjalin sangat baik sejak lama. Kebersamaan dan keberagaman umat beragama sudah sangat luar biasa dan bisa diterus dirajut  oleh generasi-generasi penerus untuk tetap saling bergerak peduli membantu sesama.

“Kehadiran para ulama dan tokoh agama di Kota Pekalongan bisa saling merangkul semuanya tanpa memandang Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Yang paling penting kita sama-sama menjunjung tinggi NKRI Harga Mati. Alhamdulillah juga di Kota Pekalongan sudah menjadi percontohan kerukunan umat beragama di Provinsi Jawa Tengah. Mudah-mudahan ini terus berjalan dengan sangat baik, dan semakin solid ke depannya di tengah masyarakat,”pungkasnya.

Sumber :https://pekalongankota.go.id/berita/pemkot-dan-organisasi-kemasyarakatan-tionghoa-salurkan-bansos-15-ton-beras-dan-masker.html