April 27, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Mesin Pencari Google Bakal Makin Pintar dalam Memahami Maksud Pengguna

Ilustrasi: logo Google pada bagian depan kantor Google di kawasan Mountain View, California, Amerika Serikat.(Yudha Pratomo/KompasTekno)

Kompas.com – 29/10/2019, 17:33 WIB

Penulis Wahyunanda Kusuma Pertiwi | Editor Oik Yusuf

JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan internet raksasa Google baru saja mengumumkan mesin baru untuk mempermudah pencarian pengguna. Google menyebutnya ” BERT”, singkatan dari Bidirectional Encoder Representations from Transformers. BERT merupakan teknik open source berbasis jaringan neural untuk natural language processing (NLP). Sistem ini menjanjikan hasil pencarian lebih relevan. Sederhananya, BERT akan memahami hubungan antar kata dalam satu frasa atau kalimat bukan hanya beberapa kata yang dianggap yang unik seperti sebelumnya. Dengan demikian, hasil pencarian yang disuguhkan akan lebih spesifik.

Sebagai contoh, pengguna ingin mencari tahu “bagaimana cara menebus obat untuk seseorang”. Dengan sistem sebelumnya, Google akan menggunakan kata kunci yang dianggap unik saja, seperti “cara” atau “menebus” atau “obat”. Danny Sullivan, Search Liaison Google(KOMPAS.com/ WAHYUNANDA KUSUMA PERTIWI) Hasil pencariannya pun bisa saja kurang relevan. Misalnya yang muncul adalah informasi cara menebus obat secara umum, cara menebus obat di apotik dan sebagainya. Karena BERT mencoba menghubungkan antar kata, semua kata yang dimasukan akan dipertimbangkan, termasuk frasa “untuk seseorang”. Sehingga hasi pencarian yang disuguhkan juga akan lebih spesifik. “Ini merupakan salah satu kemajuan besar kami dalam penelusuran,” klaim Danny Sullivan, Search Liaison Google, dalam sebuah acara di kantor Google di bilangan SCBD, Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Danny Sullivan, Search Liaison Google(KOMPAS.com/ WAHYUNANDA KUSUMA PERTIWI)

Ia mengungkapkan sistem BERT sudah dikembangkan sejak beberapa tahun lalu. Saat ini, BERT sudah meluncur secara global. Sayangnya, BERT baru bisa memahami bahasa Inggris versi Amerika saja untuk saat ini. “Kami berharap akan bisa (memahami Bahasa Indonesia) dalam waktu dekat”, ujar  Danny. Ia juga mengatakan adanya peningkatan fitur Snippets yang kini telah tersedia dalam 25 bahasa. Sebagai informasi, Snippets adalah kotak deskripsi kecil yang muncul di hasil pencarian teratas. Fitur Google Autocomplete kini juga disesuaikan dengan kebijakan baru seperti anti ujaran kebencian atau SARA. Diharapkan, pembaruan itu tidak akan memunculkan saran pencarian dari Google Autocomplete yang bernada negatif.

Sumber :  https://tekno.kompas.com/read/2019/10/29/17330007/mesin-pencari-google-bakal-makin-pintar-dalam-memahami-maksud-pengguna