April 20, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Menteri Agus Bakal Jewer Pedagang yang Permainkan Harga Gula

Agus Suparmanto (Foto: Istimewa)

Senin, 13 April 2020 06:01 WIB

RM.id Rakyat Merdeka – Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan bahwa berbagai kebutuhan bahan pokok selama wabah Covid-19 dan juga memasuki bulan Puasa dan Idul Fitri, terjamin. Termasuk gula. Berbagai langkah sudah dilakukan, antara lain bersinergi dengan Satgas Pangan, BUMN, dan industri.

Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, mengatakan, pemerintah terus melakukan stabilisasi harga dan memastikan berbagai kebutuhan bahan pokok di pasar terjamin. Antara lain mendorong industri untuk mempercepat produksi gula konsumsi, yang kebutuhannya terus naik. Pemerintah melakukan pemantauan kepada pabrik gula rafinasi yang sudah mendapat penugasan khusus untuk memproduksi gula konsumsi atau gula kristal putih (GKP) agar stok tersedia juga harga lebih stabil mencapai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan yakni Rp 12.500 per kilogram.

Tindakan tegas akan dilakukan jika masih ada pedagang yang menjual gula melebihi HET. Untuk itu, ia minta pedagang, baik tradisional maupun retail modern, mematuhi ketetapan pemerintah dengan tidak mencoba mempermainkan harga yang menyulitkan masyarakat. “Jika harga gula pasir dijual lebih tinggi dari harga yang sudah ditetapkan, saya bersama Satgas Pangan akan lakukan tindakan tegas,” ujar Agus Suparmanto.

Pekan lalu, Agus melakukan sidak antara lain ke pabrik PT Industri Gula Nusantara (IGN), PT Angels Product, dan PT Sentra Usahatama Jaya (SUJ). Sidak dilakukan guna memastikan perusahaan yang menerima izin impor sudah melakukan proses pengolahan raw sugar menjadi gula kristal putih (GKP) sehingga bisa segera dilepas ke pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

IGN memperoleh alokasi impor raw sugar untuk diolah menjadi GKP sebesar 97.000 ton. Rinciannya, sebesar 20.000 ton telah diterbitkan PI pada akhir 2019; sebesar 37.000 ton telah diterbitkan PI pada 2020; serta tambahan importasi sebesar 40.000 ton untuk pemenuhan kebutuhan gula sampai Juni 2020.

Ada pun PT Angels Product mendapatkan mandat mengolah 10 ribu ton gula rafinasi menjadi gula konsumsi dan sudah terealisasi 3.000 ton. Sisanya masih terus diproduksi. Sedangkan PT Sentra Usahatama Jaya yang berlokasi di Kawasan Industrial Estate Cilegon II (KIEC II) mendapatkan penugasan 20 ribu ton dan saat ini sudah terdistribusi sebanyak 2.025 ton.

Berbagai langkah dilakukan Kemendag guna menjamin ketersediaan dan menstabilikan harga gula. Antara lain menambah pasokan gula dari impor baik berupa raw sugar oleh pabrik gula swasta dan BUMN, serta impor gula konsumsi langsung oleh BUMN. Di samping itu, juga dilakukan penambahan pasokan dari pabrik gula dalam negeri melalui BUMN.

Agus menambahkan, dari hasil pemantauan di pasar, secara umum pasokan dan harga bahan pokok relatif stabil. Mulai dari beras, gula pasir, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, telur, bawang merah, dan bawang putih. Ia juga mengapresiasi sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha yang terus menjaga pasokan dan harga bapok tetap stabil sehingga masyarakat bisa mendapatkan barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Melalui pemantauan pasar yang rutin dilaksanakan Kemendag, diharapkan harga bapok akan terus terkendali khususnya di daerah-daerah di Indonesia.

“Kami akan terus berusaha menciptakan iklim usaha yang kondusif serta menjamin tersedianya bahan pokok yang terjangkau bagi masyarakat. Dengan begitu diharapkan terciptanya rasa kepercayaan bahwa pemerintah hadir untuk masyarakat,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi VI DPR, Arya Bima, mengapresiasi upaya Menteri Agus dalam menstabilisasi harga. Kata Arya Bima, langkah Agus yang turun langsung ke industri hulu untuk mengawasi secara langsung proses produksi gula rafinasi menjadi gula pasir sangat tepat. Ia mendorong pengawasan dilakukan mulai dari produsen hingga ke pasar ritel. [USU]

Sumber : https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/32497/menteri-agus-bakal-jewer-pedagang-yang-permainkan-harga-gula