kompas.com
Senin, 18 Mei 2015 | 22:46 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak mengaku pemerintah tidak menganggarkan dalam APBN untuk keikutsertaan World Expo Milano 2015. Inisiatif dari swasta lah yang membawa Indonesia sampai ke Italia.
Nus mengakui, walaupun tidak sebesar pada saat pameran bertaraf internasional di Shanghai sebelumnya, namun pemerintah sangat mengapresiasi inisiatif swasta yang mau mendanai pameran senilai Rp 80 miliar, meski mengalami kekurangan.
“Kami lihat begitu famous paviliun kita, walaupun tidak sebesar pada saat kita di Shanghai, karena ini pertama kali yang menyelenggarakan Milano Expo itu swasta. Tapi itu malah ditiru oleh Malaysia. Dia bilang, dia sangat surprise, bahwa ini swasta yang meng-organize,” kata Nus, Jakarta, Senin (18/5/2015).
Nus mengatakan, memang pemerintah tidak menyediakan dana untuk mengikuti WEM. Namun, Didi Petet bersama dengan Koperasi Pelestari Budaya Nasional (KPBN) tetap meminta dukungan dari pemerintah. Nus membantah, jika paviliun Indonesia dikatakan gagal.
“Oh tidak benar tuh, saya protes,” ucap Nus kesal.
Sepinya pengunjung pada saat hari pertama pembukaan diakui Nus lantaran kendala teknis. Namun, kejadian naas tersebut tidak hanya dialami oleh Indonesia. Nus menambahkan, paviliun Malaysia bahkan baru bisa membuka seluruh display mereka pada Jumat (8/5/2015).
“Kalau organizing-nya lancar pasti semua negara bisa buka pavilun at the same time, seperti di Shanghai. Jadi, saya kira itu hambatannya H-1 kita tidak boleh masuk sama sekali. Padahal itu titik-titik kritis kita untuk melakukan display produk. Tentang Oculus (tertahan), Komjen protes pada pihak penyelenggara,” ucap Komisaris Jenderal (Komjen) Paviliun Indonesia di WEM itu.
sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/05/18/224600426/Malaysia.Pun.Kaget.Indonesia.di.Milan.Expo.Dikoordinasi.Swasta
More Stories
Tomy Winata: Tanpa Erick Thohir Paviliun Indonesia tak Bisa Sukses
Pendiri AGN: Tanpa Erick Thohir, Paviliun Indonesia tak Bisa Sukses
Erick Thohir: Tanpa Tomy Winata, Paviliun Indonesia tidak Berjalan