November 22, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Lima fakta mengenai target yang dicanangkan BEI di 2020, seperti apa?

Aktivitas di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/17/08/2016

Jumat, 03 Januari 2020 / 04:43 WIB

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bursa Efek Indonesia terus berupaya menjaga pertumbuhan pasar modal Indonesia. Menyambut tahun baru 2020, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan pihaknya bakal meningkatkan tata kelola yang baik sehingga mampu menciptakan iklim investasi yang positif bagi kemajuan pasar modal Indonesia.

Berikut lima fakta dari target BEI di 2020:

1. BEI akan terus membuka akses pasar modal kepada masyarakat

Terkait hal ini, BEI akan membangun 30 kantor perwakilan bursa efek di berbagai kota besar di Indonesia. BEI bekerja sama dengan perguruan tinggi dan berbagai institusi untuk membangun 464 galeri investasi sebagai wadah edukasi dan literasi pasar modal kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Menyambut tahun baru 2020 melalui dukungan Pemerintah, OJK, Bursa Efek Indonesia bersama SRO selalu menjaga momentum pertumbuhan yang baik,” ujar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi, Kamis (2/1).

2. BEI akan mempermudah penggalangan dana dari pasar modal

Langkah ini akan dilakukan melalui serangkaian relaksasi layanan pencatatan hingga peluncuran fasilitas perdagangan untuk berbagai produk pasar modal di pasar keuangan baik yang berbentuk konvensional maupun yang sesuai prinsip syariah.

3. BEI menargetkan 57 emiten baru di 2020

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengharapkan ada minimal sekitar 57 perusahaan yang melakukan IPO pada tahun ini.

Jumlah target perusahaan yang IPO pada tahun ini kurang lebih sama dengan target tahun lalu. Sebagai informasi, pada tahun 2019 BEI mencatat 55 perusahaan baru yang melakukan IPO dengan perolehan dana segar sebesar Rp 14,7 triliun.

Hasan menuturkan, Bursa Efek Indonesia tidak hanya eksklusif emiten dengan skala atau kapitalisasi pasar besar. BEI membuka kesempatan untuk perusahaan yang memang ingin mencatatkan di BEI.

“Tahun ini kami luncurkan papan akselerasi, nanti akan ada emiten yang sangat kecil dimungkinkan mengakses penggalangan dana di bursa. Perusahaan yang kecil bisa masuk, menengah, dan besar semua bisa masuk ke bursa,” kata Hasan, Kamis (2/1).

4. BEI pasar target pertumbuhan 25%

BEI memasang target pertumbuhan investor sebanyak 20% hingga 25% pada tahun ini. Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, minimal jumlah investor bisa meningkat sebesar 20% pada 2019.

“Tahun depan secara keseluruhan targetnya tumbuh 20%-25% kembali terjadi pertumbuhan investor, terutama investor domestik retail kita,” katanya, Kamis (2/1).

Pada tahun lalu, BEI mencatat peningkatan jumlah investor saham sebesar 30% menjadi 1,1 juta investor saham berdasarkan investor identification (SID).

Adapun jumlah investor yang tercatat dalam pasar modal meliputi investor saham, reksa dana, dan surat utang meningkat sebanyak 53% menjadi 2,4 juta SID pada 2019, padahal pada tahun 2018 sebanyak 1,6 juta.

5. Sudah ada lima perusahaan yang mendaftarkan diri untuk IPO pada Januari

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat setidaknya ada lima perusahaan yang siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lima perusahaan ini tengah menggelar initial public offering (IPO) dan menargetkan pencatatan bulan Januari 2020.

Adapun, lima perusahaan tersebut adalah:

– PT Bank Amar Indonesia Tbk

Bank Amar Indonesia dijadwalkan melantai pada Kamis (9/1) dengan jumlah saham yang ditawarkan mencapai 1,21 miliar saham atau setara 15,01% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Namun bank ini bukan menerbitkan saham baru melainkan melepas saham atas nama Tolaram Group Inc. Adapun harga penawarannya ditetapkan Rp 174 per saham.

– PT Cisadane Sawit Raya Tbk

Perusahaan minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) ini dijadwalkan melantai di BEI pada Kamis (9/1). Adapun jumlah saham yang ditawarkan mencapai 410 juta saham atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Saham tersebut ditawarkan dengan harga Rp 125 per saham. Dengan begitu, dari IPO perusahaan membidik dana Rp 51,25 miliar.

– PT Royalindo Investa Wijaya Tbk

Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, real estat dan jasa konsultasi manajemen ini akan melantai di BEI pada Senin (13/1). Adapun jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 861,82 juta saham atau 20% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh.

– PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk

Perusahaan manajer investasi ini dijadwalkan melantai di BEI pada Selasa (14/1). Adapun perusahaan menawarkan sebanyak 111,11 juta saham dengan harga penawaran Rp 1.900 per saham. Dari initial public offering (IPO) ini perusahaan membidik dana segar Rp 211,11 miliar. Sebanyak Rp 200 miliar dari IPO ini akan digunakan perusahaan untuk pengembangan infrastruktur demi menunjang operasional.

– PT Perintis Triniti Properti Tbk

Perusahaan real estat ini ini dijadwalkan melantai pada Rabu (15/1) dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 648,83 juta saham. Adapun harga yang ditawarkan sebesar Rp 200 per saham.

Sumber : https://investasi.kontan.co.id/news/lima-fakta-mengenai-target-yang-dicanangkan-bei-di-2020-seperti-apa?page=all