KAMIS, 10 JUNI 2021
CILEGON– Pastikan program stabilisasi harga gula konsumsi di pasaran sebesar Rp. 12.500 ditingkat konsumen berjalan lancar, Kementrian Perdagangan (Kemendag) RI didampingi Tim Satgas Pangan Mabes Polri dan Komisi VI DPR RI kunjungi dua pabrik gula rafinasi di Banten, Kamis (9/4/2020).
Kedua pabrik gula rafinasi tersebut, adalah PT Angels Product yang berlokasi di Bojonegara, Kabupaten Serang dan PT. Sentra Usahatama Jaya (SUJ) di Ciwandan, Kota Cilegon. Dengan masing-masing ditugaskan untuk memproduksi gula konsumsi sebanyak 10 ribu ton untuk PT Angels Product dan sebanyak 20 ribu ton untuk PT. Sentra Usahatama Jaya.
Menteri Perdagangan, Agus Supratman mengatakan, kedatangan dirinya ke dua pabrik gula rafinasi di Banten untuk melakukan peninjauan langsung terhadap prosesi produksi gula rafinasi ke gula konsumsi serta mengecek daftar pendistribusian gula konsumsi di kedua lokasi tersebut.
“Ini salah satu program yang saya lakukan untuk mengantisipasi kelangkaan dan stabilisasi harga. Jadi kita memastikan pendistribusiannya dengan harga Rp. 12.500 di tingkat konsumen,” ucap Agus saat dikonfirmasi awak media, Kamis (9/4/2020) sore, di PT. Sentra Usahatama Jaya, Ciwandan, Kota Cilegon.
Untuk menjaga stabilitas harga gula konsumsi, Kementrian Perdagangan akan terus berkoordinasi dengan Tim Satgas Pangan untuk mengamankan pasokan-pasokan sejumlah bahan pangan, terutama gula konsumsi yang sempat melonjak dipasaran.
“Jadi untuk pendistribusian, kita sedang kawal. Nanti masuk ke retail-retail kecil, itu nanti kita masuk juga ke tradisional. Overall di Indonesia, kita lakukan pengawasan dalam pendistribusiannya, dan mudah-mudahan lancar, hanya memang pengirimannya memerlukan waktu,” ungkapnya.
Bahkan, Kemendag menargetkan sebanyak 20 ribu ton gula konsumsi akan segera didistribusikan dalam waktu 15 – 20 hari kedepan. Namun, untuk sementara pendistribusian gula konsumsi akan lebih diprioritaskan untuk retail-retail modern.
“Sebenarnya sudah jalan, sekarang aja udah 4000 ton, dan itu bertahap dalam satu bulan ini akan continue. Dan pendistribusian akan langsung ke retail-retail. Namun nanti, akan masuk juga ke tradisional,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Satgas Pangan Mabes Polri, Kombes Pol Didik Sugiharto menuturkan, jika lonjakan harga gula konsumsi yang sempat terjadi dipasaran dikarenakan adanya rantai panjang pendistribusian mulai dari produsen hingga ke tingkat konsumen.
“Hasil analisa kami beberapa waktu lalu kenapa terjadi lonjakan harga? Karena terjadi rantai panjang pendistribusian, mulai dari produsen, distributor satu, kemudian distributor dua, lalu distributor tiga dan seterusnya hingga ke konsumen, sehingga di beberapa daerah terjadi harga yang melonjak, ada yang Rp. 18.000 hinga Rp. 20.000,” kata Kombes Pol Didik Sugiharto.
Ditegaskan Tim Satgas Pangan, pihaknya akan terus melakukan pengawalan penditribusian gula konsumsi mulai dari tingkat produksi, ke distributor, kemudian ke agen hingga nanti sampai ke konsumen. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi rantai panjang pendistribusian yang mengakibatkan kenaikkan harga gula konsumsi di pasaran.
“Harapannya, produsen langsung ke agen dan langsung ke konsumen,” ujarnya.
Selain itu, Tim Satgas Pangan berharap, sejumlah pabrik gula rafinasi yang ditugaskan khusus untuk memproduksi gula konsumsi 1 kilogram agar lebih memperbanyak pendistribusian ke retail-retail modern.
“Jika kemasan-kemasan 1 kilogram itu diperbanyak di retail-retail seperti Indomart, Alfamart dan sebagainya. Maka itu akan mempercepat kestabilan harga. Karena kalau di retail-retail itu harganya tertera, maka masyarakat akan membeli di retail-retail, tentunya di pasar-pasar basah pun akan menyesuaikan harga,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima memberikan apresiasinya kepada Kementrian Perdagangan yang menurutnya proaktif dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Bahkan, ia pun optimis dengan upaya yang dilakukan Kemendag akan membuat harga gula konsumsi kembali normal di angka Rp. 12.500 jelang bulan ramadhan 2020 ini.
“Kami apresiasi Kemendag yang melakukan sidak langsung ke hulunya mengenai produksi gula, yang mana kemarin sempet tak terkendali karena memang hulunya tersendat. Saya optimis, dengan 20 ribu ton gula rafinasi yang dikonversi jadi gula konsumsi di dua pabrik ini, harga gula akan cepat kembali bagus,”singkatnya. (*/YS)
Sumber : https://faktabanten.co.id/cilegon/kunjungi-2-pabrik-gula-di-banten-mendag-jamin-harga-kembali-stabil/
More Stories
Presiden Jokowi Tinjau Unit Pengolahan Ikan dan Budidaya Rumput Laut di Provinsi Maluku
Indonesia Targets to Break the World Record of Rock Climbing in Jakarta
Arta Graha Peduli Bagikan Bantuan Tunai dan Sembako Dampak Kenaikan BBM