Jumat, 11 Des 2020
HousingEstate, Jakarta – Penyaluran KPR bersubsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mengalami kenaikan yang signifikan selama pandemi Covid-19. Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai kemudahan aplikasi teknologi yang dikembangkan oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) sebagai lembaga di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) yang ditugaskan untuk menyalurkan dana FLPP kepada bank penyalur KPR.
Sejak 10 tahun berkiprah, PPDPP telah menyalurkan KPR FLPP untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) senilai Rp55,085 triliun untuk membiayai rumah sebanyak 750.079 unit. PPDPP juga telah menjalin kerja sama dengan 42 bank maupun lembaga pembiayaan untuk mendistribusikan pembiayaan perumahan kepada masyarakat.
Menurut Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin, pada tahun 2020 ini bank penyalur KPR FLPP terbanyak masih tetap dipegang oleh Bank BTN yang memang memiliki fokus pada pembiayaan perumahan khususnya untuk segmen menengah ke bawah. Bank BTN tahun ini telah menyalurkan KPR FLPP untuk 39.942 unit rumah.
“Yang menarik, hampir seluruh bank yang bekerja sama dengan PPDPP juga terus meningkat penyaluran KPR FLPP-nya. Misalnya Bank BNI yang mencatatkan penyalurann tertinggi kedua setelah Bank BTN, mencapai 13.313 unit. Disusul Bank BRI 4.956 unit, Bank Mandiri 2.593 unit, dan Bank Artha Graha 1.447 unit. Inilah lima besar penyalur KPR FLPP tertinggi,” ujarnya kepada housingestate.id, Jumat (11/12).
Bukan hanya bank nasional saja yang distribusi KPR FLPP-nya terus meningkat, Bank Pembangunan Daerah (BPD) juga terus meningkat. Penyaluran tertinggi dipegang oleh Bank Jabar Banten (BJB) sebanyak 5.262 unit. Tapi peningkatan penyaluran tertinggi justru terjadi dari segmen perbankan syariah sehingga fenomena ini membuat seluruh bank penyalur mencatatkan kenaikan.
Ada sepuluh bank syariah yang mencatatkan kenaikan penyaluran KPR FLPP dengan Bank BRI menjadi juaranya (11.647 unit). Kemudian disusul oleh Bank BTN Syariah sebanyak 6.591 unit, Bank NTB Syariah sebanyak 1.678 unit, Bank Jatim Syariah sebanyak 1.345 unit, Bank Sumut Syariah sebanyak 908 unit, Bank Sulselbar Syariah 748 unit, Bank Aceh Syariah 732 unit, Bank BJB Syariah 664 unit, Bank Kalsel Syariah 605 unit, dan Bank BNI Syariah 586 unit.
“Tentunya ini menjadi hal yang sangat baik karena bank konvensional, BPD, hingga bank syariah semuanya mencatatkan kenaikan penyalurannya,” kata Arief.
More Stories
Artha Graha Peduli dan Artha Graha Network Terjunkan Tim Saber dan Dukung People Fest
Peoplefest Sebagai Momentum Penerapan Digitalisasi Perbankan Bank Artha Graha Internasional
Rayakan HUT ke-51 Bank Artha Graha Internasional Kembali Gelar Kegiatan Donor Darah