May 9, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

HOOQ Luncurkan 19 Produksi Original, Ingin Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara

CEO HOOQ Peter Bithos saat peluncurkan 19 produksi baru HOOQ, Live Space, SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/9/2019).

Jumat, 4 Oktober 2019 13:13

 

Layanan video on demand HOOQ mengumumkan konten-konten produksi orisinal untuk memperkuat posisi perusahaan itu di kawasan Asia.

Sebagai bagian dari peluncuran kampanye ini, HOOQ meluncurkan produksi terbaru yakni 12 serial dan tujuh film, di Live Space, SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/9/2019).

Produk terbaru itu sebagai upaya menghadirkan 100 HOOQ originals pada kuartal kedua 2020.

Total produksi HOOQ Originals sudah mencapai 59 produksi dari seluruh kawasan Asia Tenggara.

Jumlah tersebut melengkapi lebih dari 35.000 jam film, program televisi, dan olahraga di HOOQ yang dapat dinikmati kapan saja dan di mana saja.

Dalam peluncuran produksi terbaru itu, hadir sejumlah artis dari beberapa negara yakni Filipina, Thailand, Singapura dan Indonesia.

Film-film yang dibintangi para artis tersebut menjadi favorit dalam konten HOOQ.

 

Jennifer Batty, Chief Content Officer HOOQ mengatakan, di Asia Tenggara, pihaknya melihat peningkatan signifikan konten lokal yang ditonton dari tahun ke tahun selama tiga tahun ini.

Menurutnya, dari Januari hingga September 2019, lebih dari 51 persen total waktu menonton dihabiskan untuk menyaksikan konten dari Asia Tenggara.

Dia mengatakan, kebiasaan menonton ini membuat pihaknya untuk fokus membangun kemitraan kuat.

 

Misalnya,  kemitraan dengan studio terbesar, jaringan, perusahaan, produksi konten, penulis naskah dan sutradara.

“Kemitraan itu untuk menghadirkan film-film lokal, regional, Hollywood, program televisi dan konten berdurasi pendek terbaik,” ujar Jennifer Batty saat konferensi pers di SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (3/9/2019).

Saat ini, kata Jennifer Batty, HOOQ telah bermitra dengan lebih dari 20 perusahaan terkemuka menghadirkan HOOQ untuk masyarakat Asia.

 

Sementara itu, Peter Bithos, CEO HOOQ, menambahkan, HOOQ sejatinya memang lahir dan dibangun di jantung Asia.

“Kami memahami Asia Tenggara dan tetap fokus 100 persen untuk menciptakan platform video Asia bagi hampir 80 juta pelanggan kami.”

“Asia Tenggara memiliki kekayaan warisan budaya yang besar dengan banyak kisah lokal yang dapat diangkat,” katanya.

Menurut Peter, kolaborasi dengan para mitra yang berpandangan sama ingin mendobrak batasan-batasan sehingga menghadirkan kisah-kisah baru dan unik sesuai budaya pasar Asia Tenggara.

 

Perkuat konten lokal

Untuk memperkuat konten Indonesia, HOOQ memperluas kemitraan dengan MD Entertainment untuk bersama-sama menggarap dan meluncurkan empat film dan empat serial dalam format hibrida.

MD Entertainment dan HOOQ akan mengembangkan empat naskah berbeda, masing-masing konten menyajikan film dan serial yang saling berhubungan.

Naskah itu akan difilmkan dan dirilis pada 2020.

 

Melalui kemitraan dengan MD Entertainment, HOOQ juga akan terus menghadirkan film-film blockbusters secara eksklusif antara lain SunyiHabibie & Ainun 3Danur 3: Sunyaruri, dan Twivotiare.

HOOQ juga sudah menjalin kerjasama dengan Starvision. Misalnya, HOOQ menayangkan musim ke-2 sitkom populer Cek Toko Sebelah pada Desember 2019.

 

Sedangkan film Yowis Ben, konten komedi terbaru, musim pertama dijadwalkan tayang pada Februari 2020.

HOOQ juga meneruskan kemitraan dengan Marawa untuk menghadirkan musim kedua serial kriminal Brata di HOOQ pada awal tahun depan.

Saat ini, Stand Up Battle Indonesia, kompetisi komedi HOOQ Originals yang merupakan produksi kolabarasi bersama Telkomsel dan induk perusahaan HOOQ, Singtel.

Melengkapi jajaran 13 produksi HOOQ Originals Indonesia, HOOQ meluncurkan talk show mingguan IMHO (“In My Humble Opinion”) bekerja sama dengan Vice Media.

Acara tersebut menampilkan humor berani, IMHO mengangkat kisah-kisah terbesar, percakapan, dan topik yang sedang tren di Indonesia.

Sumber :  https://wartakota.tribunnews.com/2019/10/04/hooq-luncurkan-19-produksi-original-ingin-jadi-yang-terbesar-di-asia-tenggara?page=3