April 23, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Grup Artha Graha Gelar Upacara Bendera dan Tumpengan di Indonesia dan Milan

Tumpengan Artha Graha dalam peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan NKRI

bali.tribunnews.com

Selasa, 18 Agustus 2015 11:21

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Lebih dari 10.000 karyawan grup Artha Graha di seluruh Indonesia, Senin, (17/8/2015) melakukan upacara bendera dan berbagi tumpeng untuk memperingati dan mensyukuri HUT ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Setiap 17 Agustus grup perusahaan yang didirikan oleh pengusaha nasional Tomy Winata itu melakukan upacara yang biasanya dilakukan terpusat di Hotel Borobudur Jakarta.

Tapi untuk HUT ke-70 RI, peringatannya lebih istimewa karena HUT NKRI tahun ini punya makna tersendiri.

Bapak Jokowi adalah Presiden RI ke-7, HUT NKRI sekarang yang ke-70. Kita semua merayakan hari Kemerdekaan NKRI yang merdeka pada tanggal 17+8+45 = 70, “The Marvelous 70.”


Upacara bendera Artha Graha dalam peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan NKRI

Tahun ini, Keluarga Besar Artha Graha melakukan upacara bendera bukan hanya di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman (SCBD), Hotel Borobudur Jakarta (HBJ), Discovery Hotel & Convention Ancol (DHCA), dan Mal Artha Gading (MAG) serta semua unit-unit usaha di seluruh Tanah Air, tetapi juga di Paviliun Indonesia, di World Expo Milano 2015, Italia.

Sebagai senior partner yang bertanggungjawab dalam pengelolaan Paviliun Indonesia bersama-sama dengan Koperasi Pelestari Budaya Nusantara (KPBN), kita membawa kemeriahan peringatan hari kemerdekaan 17 Agustusan di Tanah Air ke Milan, Italia, selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 15, 16,  dan puncaknya 17 Agustus 2015.

“Tema peringatan 17 Agustusan di Milan “The Marvelous 70” juga menjadi tema seluruh keluarga besar AGN, yakni sebagai bentuk puji dan syukur atas 70 tahun kemerdekaan yang telah dinikmati oleh Republik Indonesia,” kata Ketua Harian Artha Graha Peduli Indra S Budianto.

Di Paviliun Indonesia di Milan, Artha Graha bersama dengan KBRI Italia melakukan upacara menaikkan dan menurunkan bendera sang Merah Putih.

Ada lomba-lomba rakyat seperti makan kerupuk, lomba bakiak, dan balap karung dengan melibatkan para pengunjung Paviliun Indonesia.

Paviliun Indonesia juga membuat dan membagikan tumpeng yang akan menjadi tumpeng terbesar yang dibuat di luar negeri dalam rekor MURI dan tumpeng tertinggi (the tallest tumpeng) dalam rekor Guinness World Record(GWR).

Tumpeng ini didistribusikan kepada lebih dari 1,000 pengunjung untuk mendukung tema Expo yaitu ‘Feeding the Planet, Energy for Life’.  

Demi mendukung keberhasilan Paviliun Indonesia mendapat penghargaan dari GWR dan MURI, di seluruh Indonesia unit-unit usaha Grup Artha Graha juga membuat tumpeng yang merupakan replika/miniatur dari tumpeng raksasa dan akan dinikmati oleh seluruh karyawan yang mengikuti upacara dan masyarakat sekitar yang hadir.

Grup Artha Graha termasuk dari sedikit perusahaan swasta yang melakukan upacara bendera setiap 17 Agustus.

Bagi keluarga besar Artha Graha, menurut Indra, Upacara 17-an itu penting diperingati untuk merenungkan jasa-jasa pahlawan yang berjuang membuat Republik ini ada.

“Ini saat yang tepat untuk bertanya, apa artinya kalau memperingati kemerdekaan itu hanya di mulut, hanya sebatas berdiri dan menyanyi laguIndonesia Raya, tetapi implementasi kita hari-hari secara moral dan kebatinan tidak terpatri dalam jiwa sanubari kita?” ujar Indra.

Dengan militansi kecintaan kepada negera, karyawan dan keluarga besar Artha Graha, membangun jiwa korsa sebagai seorang anak negeri, anak Indonesia.

“Apa yang bisa kita lakukan untuk negeri ini, apa yang bisa kita bagi untuk rakyat dan Ibu Pertiwi. Itulah yang kita peringati terus, itulah yang kita renungkan terus,” katanya lagi.

Pada peringatan hari kemerdekaan ini, lanjutnya, semua harus renungkan bahwaIndonesia dibangun dengan mahal serta oleh nyawa para pahlawan pendiri bangsa ini.

“Untuk menjadi NKRI kita butuh ratusan tahun. Jadi jangan disia-siakan pengorbanan para pahlawan. Intinya yang harus kita pikirkan bagaimana memperbaiki Indonesia dengan baik,” lanjut Indra.

Upacara bendera seperti ini adalah upaya dan ikhtiar agar nasionalisme, cinta Tanah Air itu terus dikobarkan supaya tidak luntur.

Kepada semua karyawan dan keluarga grup Artha Graha, Indra mengajak agar mengisi kemerdekaan ini dengan kerja, kerja, dan kerja, supaya kontribusi perusahaan kepada negara dan masyarakat Indonesia bisa lebih besar dan lebih luas lagi.

Indra juga mengajak semua komponen bangsa untuk mempertahankan dan menjaya-rayakan NKRI yang berwibawa dan berdaulat, bangsa yang berkarakter, rakyat yang makmur sejahtera dan bergotong royong dimana Pancasila menjadi pemersatu NKRI

Selain kegiatan 17 Agustusan, Artha Graha juga membuat program agar peringatan hari-hari besar nasional tidak hanya berupa ritual, upacara dan peringatan saja.

Ritual dan peringatan memang penting, tapi lebih penting lagi bagaimana peringatan hari besar itu diimplementasikan dalam tindakan dan perbuatan.

Sebagai contoh, dalam menyongsong Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, dan Hari Pahlawan 10 Nopember, Artha Graha akan menggelar kegiatan dan pameran terkait pemberian penghargaan ke beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia yang hidupnya memprihatinkan.

Pameran ini akan bekerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan RestauranIndonesia (PHRI) dan diadakan di berbagai hotel dan mal di seluruh Indonesia.

Penghargaan tersebut akan diberikan dalam bentuk dukungan modal ataupun beasiswa kepada para veteran pejuang kemerdekaan Indonesia tersebut dan keluarganya supaya mereka dapat terus menjalani kehidupan dengan lebih layak.

Program tersebut akan berlangsung terus dari 70 tahun kemerdekaan RI sampai 17 Agustus tahun yang akan datang. (*)

sumber: http://bali.tribunnews.com/2015/08/18/grup-artha-graha-gelar-upacara-bendera-dan-tumpengan-di-indonesia-dan-milan?page=4