April 26, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Bongkar Pihak Penyumbang Dana untuk FPI, Ade Armando Sebut SBY

Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono disebut Ade Armando terkait penyumbang dana untuk FPI (SBY) (republika)

Kamis, 21/01/2021 17:54 WIB

Jakarta, law-justice.co – Sejumlah rekening yang terkait dengan FPI diblokir oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Pemblokiran itu diduga terkait ada aliran dana yang dinilai janggal.

Dan terkait kejanggalan itu, publik pun mulai menyebut nama-nama pihak yang ikut mendanai FPI. Salah satu yang santer dikabarkan adalah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.

Namun, soal kemunculan nama SBY, dosen Universitas Indonesia Ade Armando tak menyakininya. Menurut dia, hal seperti itu bukan gaya politik SBY.

Adapun pihak-pihak yang ramai diperbicangkan terkait penyandang dana untuk FPI adalah keluarga Cendana, Reza Chalid, dan beberapa nama lainnya.

“(Yang ramai disebut publik) Ada nama keluarga Soeharto, keluarga SBY Cikeas, dinasti JK. Di luar itu orang juga menyebut nama-nama seperti Gatot Nurmantyo, Tommy Winata, Reza Chalid, atau bahkan kekuatan-kekuatan internasional.”

“Tapi itu hanya spekulatif, saya termasuk orang yang enggak percaya jika SBY ikut danai FPI, karena itu bukan gaya politiknya,” katanya dikutip dari saluran Youtube Cokro TV, Kamis (21/1/2021).

Sejujurnya Ade Armando mengaku menjadi salah satu orang yang makin penasaran siapa saja di balik gerakan FPI. Sebab selama ini FPI merupakan ormas yang cukup diagungkan sebagian orang. Padahal di satu sisi, dia percaya ada kekuatan raksasa di belakangnya yang bergerak dengan pendanaan besar.

FPI itu, baginya, hanya sekadar motor utama untuk menggerakkan misi-misi yang sudah direncanakan. Ade tak percaya jika gerakan-gerakan besar FPI selama ini yang membutuhkan dana tak sedikit cuma datang dari sekadar memalak restoran atau dana iuran anggota belaka.

“Omong kosong kalau sekadar kaum muslim terlibat secara sukarela. Bayangkan, dia punya laskar terlatih, dia punya markas 30 hektare di Megamendung, mereka punya asrama, perkebunan, ruang pertemuan dan pelatihan, sarana olahraga, belum lagi kehidupan boros keluarga Rizieq selama di Arab.”

“Petualangan beberapa tahun di Arab tentu butuh dana besar. Tidak mungkin sumbangan anggota. Dana raksasa itu hanya bisa diberikan dari lumbung raksasa,” katanya.

Untuk membongkar siapa jaringan di belakang FPI, Ade Armando menyarankan sebenarnya bisa melalui jalur interogasi Habib Rizieq. Di mana petugas diminta menekan Habib Rizieq untuk membuka konspirasi di belakang dirinya.

Jika itu tidak bisa dilakukan, PPATK dan pihak terkait disarankan menggunakan cara lain. Sebab dia yakin, saat ini para penyandang dana FPI tengah panik karena bakal ketahuan tak lama lagi usai diungkap PPATK.

Apalagi jumlah rekening yang diblokir PPATK sudah mencapai 92. Itu artinya pendanaan FPI tidak main-main. “Itu sengaja disimpan di banyak tempat, artinya ada upaya terencana soal pengaliran dan penggunaan dana itu,” kata Ade lagi.

Belakangan penyaluran dana memang tak lagi mudah. Sebab negara kini punya otoritas untuk melakukan pemantauan. Nah, umumnya, ada cara lain yang kerap dilakukan para pelaku lapangan untuk mengelabui aliran dana. Yakni dengan memberikannya secara tunai alias cash.

“Kalau jumlahnya besar itu biasa pakai tas, ransel, dan ini yang sering kita saksikan kalau koruptor tertangkap tangan oleh KPK. Untuk kelabui aliran dana, makanya mereka pakai cara tunai yang disimpan di koper. Hal serupa bisa juga terjadi d FPI, bohir serahkan uang secara cash.”

“Lalu ada oknum tertentu yang bertugas menyimpan dan mengirimkannya ke beberapa rekening FPI. Karena kerumitan itulah kemudian PPATK harus banyak memeriksa rekening-rekening,” tutupnya.

Sumber : https://www.law-justice.co/artikel/101562/bongkar-pihak-penyumbang-dana-untuk-fpi-ade-armando-sebut-sby/