Kompas.com – 29/10/2019, 17:33 WIB
Penulis Wahyunanda Kusuma Pertiwi | Editor Oik Yusuf
JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan internet raksasa Google baru saja mengumumkan mesin baru untuk mempermudah pencarian pengguna. Google menyebutnya ” BERT”, singkatan dari Bidirectional Encoder Representations from Transformers. BERT merupakan teknik open source berbasis jaringan neural untuk natural language processing (NLP). Sistem ini menjanjikan hasil pencarian lebih relevan. Sederhananya, BERT akan memahami hubungan antar kata dalam satu frasa atau kalimat bukan hanya beberapa kata yang dianggap yang unik seperti sebelumnya. Dengan demikian, hasil pencarian yang disuguhkan akan lebih spesifik.
Sebagai contoh, pengguna ingin mencari tahu “bagaimana cara menebus obat untuk seseorang”. Dengan sistem sebelumnya, Google akan menggunakan kata kunci yang dianggap unik saja, seperti “cara” atau “menebus” atau “obat”. Danny Sullivan, Search Liaison Google(KOMPAS.com/ WAHYUNANDA KUSUMA PERTIWI) Hasil pencariannya pun bisa saja kurang relevan. Misalnya yang muncul adalah informasi cara menebus obat secara umum, cara menebus obat di apotik dan sebagainya. Karena BERT mencoba menghubungkan antar kata, semua kata yang dimasukan akan dipertimbangkan, termasuk frasa “untuk seseorang”. Sehingga hasi pencarian yang disuguhkan juga akan lebih spesifik. “Ini merupakan salah satu kemajuan besar kami dalam penelusuran,” klaim Danny Sullivan, Search Liaison Google, dalam sebuah acara di kantor Google di bilangan SCBD, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Ia mengungkapkan sistem BERT sudah dikembangkan sejak beberapa tahun lalu. Saat ini, BERT sudah meluncur secara global. Sayangnya, BERT baru bisa memahami bahasa Inggris versi Amerika saja untuk saat ini. “Kami berharap akan bisa (memahami Bahasa Indonesia) dalam waktu dekat”, ujar Danny. Ia juga mengatakan adanya peningkatan fitur Snippets yang kini telah tersedia dalam 25 bahasa. Sebagai informasi, Snippets adalah kotak deskripsi kecil yang muncul di hasil pencarian teratas. Fitur Google Autocomplete kini juga disesuaikan dengan kebijakan baru seperti anti ujaran kebencian atau SARA. Diharapkan, pembaruan itu tidak akan memunculkan saran pencarian dari Google Autocomplete yang bernada negatif.
Sumber : https://tekno.kompas.com/read/2019/10/29/17330007/mesin-pencari-google-bakal-makin-pintar-dalam-memahami-maksud-pengguna
More Stories
Grand Re-opening Store Electronic City SCBD, Sekaligus Rayakan Perjalanan ke-23 Tahun
Dukung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Tim Saber AGP Ikut Jaga Kebersihan dan Keamanan
Artha Graha Peduli dan Artha Graha Network Terjunkan Tim Saber dan Dukung People Fest