November 21, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

UPDATE Covid-19 Kabupaten Bogor Minggu 29 November 2020: 44 Warga Jadi Pasien Baru, 32 Orang Sembuh

UPDATE Covid-19 Kabupaten Bogor Minggu 29 November 2020: 44 Warga Jadi Pasien Baru, 32 Orang Sembuh. Foto ilustrasi peta sebaran Covid-19 Kabupaten Bogor

Senin, 30 November 2020 11:11

 

UPDATE Covid-19 Kabupaten Bogor Minggu 29 November 2020: 44 warga jadi pasien baru, 32 orang sembuh

Laporan Wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama

 

WARTAKOTALIVE.COM, CIBINONG – Penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor belum mereda.

 

Pada Minggu (29/11/2020), ada tambahan 44 kasus positif baru dan 40 kasus suspek di wilayah ini.

Sementara kasus sembuh ada 32 orang, kasus konfirmasi meninggal 1 orang dan probable meninggal 1 orang.

Kasus baru tersebar di Parung Panjang 6 orang, Ciawi 4 orang lalu menyusul Cibinong, Citeureup, Ciomas, Bojonggede dan Gunung Putri 3 kasus..

 

Kecamatan Cileungsi, Klapanunggal, Babakan Madang, Sukaraja, Kemang dan Dramaga 2 kasus.

“Dengan tambahan kasus baru ini, maka total ada 3.708 kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor sejauh ini,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor Irwan Purnawan, Senin (30/11/2020).

Saat ini masih ada 561 orang yang masih konfirmasi aktif Covid-19, suspek 349 orang dan 8 orang probable.

 

“Kasus-kasus ini tersebar di 35 kecamatan zona merah, 4 kecamatan zona oranye dan 1 kecamatan zona hijau,” papar Irwan.

Berikut data terbaru Covid-19 Kabupaten Bogor per Minggu, 29 November 2020.

■ Suspek = 349 Orang

■ Probable = 8 Orang.

■ TOTAL KASUS POSITIF COVID-19 = 3708 Kasus.

■ Sembuh = 3070 Orang

■ Meninggal = 71 Orang

■ Konfirmasi Aktif = 561 Orang

■ Probable Meninggal = 246 Orang

■ Pindah Alamat ke Luar Bogor = 6 Orang

 

Kasus baru

• Tambahan 40 kasus suspek baru

• 122 kasus suspek selesai

• Tambahan 44 konfirmasi positif baru

• Tambahan 32 kasus sembuh

• 1 kasus probable meninggal dunia

• 1 kasus konfirmasi meninggal dunia

 

Kasus konfirmasi positif

1. P, 43 th, Cileungsi

2. P, 52 th, Cileungsi

3. L, 66 th, Gunungputri

4. P,  31 th, Gunungputri

5. P, 59 th, Gunungputri

 

6. P, 34 th, Jonggol

7. P, 61 th, Klapanunggal

8. L,  th, Klapanunggal

9. L, 49 th, Babakanmadang

10. P, 31 th, Babakanmadang

11. L, 31 th, Ciampea

12. P, 22 th, Bojonggede

13. L, 50 th, Bojonggede

14. P, 58 th, Bojonggede

15. P, 29 th, Cibinong

16. P, 48 th, Cibinong

17. P, 59 th, Cibinong

18. P, 50 th, Dramaga

19. P,  th, Dramaga

20. L, 37 th, Jasinga

21. P, 50 th, Sukaraja

22. L, 39 th, Sukaraja

23. L, 40 th, Ciomas

24. P,  th, Ciomas

25. L, 53 th, Ciomas

26. L, 48 th, Kemang

27. L, 47 th, Kemang

28. L,  th, Cijeruk

29. L, 27 th, Citeureup

30. L, 60 th, Citeureup

31. P, 52 th, Citeureup

32. L, 40 th, Parungpanjang

33. P, 45 th, Parungpanjang

34. P, 18 th, Parungpanjang

35. L, 27 th, Parungpanjang

36. L, 56 th, Parungpanjang

37. P, 48 th, Parungpanjang

38. P, 50 th, Ciawi

39. P, 52 th, Ciawi

40. L, 52 th, Ciawi

41. P, 29 th, Ciawi

42. L, 51 th, Caringin

43. P, 25 th, Megamendung

44. P, 74 th, Cigombong

Kasus sembuh 

1. P, 41 th, Parungpanjang

2. P, 52 th, Parungpanjang

3. P, 49 th, Parungpanjang

4. L, 26 th, Parungpanjang

5. L, 12 th, Parungpanjang

6. P, 16 th, Parungpanjang

7. P, 46 th, Parungpanjang

8. L, 52 th, Parungpanjang

9. L, 29 th, Kemang

10. P, 28 th, Kemang

11. P, 36 th, Kemang

12. P, 55 th, Kemang

13. L, 56 th, Kemang

14. L, 20 th, Cileungsi

15. P, 22 th, Citeureup

16. L, 26 th, Citeureup

17. P, 34 th, Citeureup

18. L, 43 th, Klapanunggal

19. P, 27 th, Cibinong

20. P, 39 th, Cibinong

21. L, 20 th, Cibinong

22. L, 26 th, Cibinong

23. P, 29 th, Babakanmadang

24. L, 33 th, Babakanmadang

25. P, 40 th, Babakanmadang

26. L, 3 th, Babakanmadang

27. P, 44 th, Sukaraja

28. L, 17 th, Sukaraja

29. P, 23 th, Gunungputri

30. L, 35 th, Tajurhalang

31. P, 41 th, Ciseeng

32. P, 16 th, Parung

 

“Kabupaten Bogor memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pra Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) hingga 23 Desember 2020 untuk menekan penyebaran Covid-19,” jelas Irwan.

“Patuhi protokol kesehatan dan biasakan hidup bersih,” pungkasnya.

 

Kerumunan Massa Habib Rizieq Jadi Salah Satu yang Bikin RS Covid-19 di Kabupaten Bogor Nyaris Penuh

Imbas kerumunan kehadiran tokoh nomor satu FPI Habib Rizieq Shihab di Megamendung bikin banyak warga Bogor terinfeksi Covid-19.

Percaya atau tidak tapi fakta membuktikan imbas kerumunan kehadiran tokoh nomor satu FPI Habib Rizieq Shihab di Megamendung bikin banyak warga Bogor terinfeksi Covid-19.

Keadaan itu pula membuat tempat tidur rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 nyaris penuh, terisi warga terinfeksi Covid-19.

Pihak Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan, tingkat okupansi tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit rujukan Covid-19 sudah hampir penuh.

Ia menyebut, peningkatan kapasitas tempat tidur isolasi ini terangkum dari 29 rumah sakit rujukan Covid-19 di seluruh Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

 

“Tren okupansi tinggi, ada sejumlah RS yang sudah mencapai 100 persen dan ada juga yang 75 persen,” ucap Iwan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/11/2020).

Iwan menggarisbawahi bahwa keterisian tempat tidur saat ini artinya sudah melewati batas aman Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni 60 persen.

Menurutnya, okupansi rumah sakit rujukan mulai meningkat karena efek libur panjang, ditambah adanya kerumunan massa menyambut Rizieq Shihab di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

 

Hal itu pula yang menyebabkan angka kasus harian positif Covid-19 naik selama diterapkannya kembali PSBB pra-AKB yang keenam.

“Kan toleransi itu 60 persen (WHO) yang normalnya tapi Bogor kan tinggi. Ini sudah masuk PSBB ke 6, kita lihat dari tren tingkat terkonfirmasi (Covid-19) saja naik. Ditambah kejadian kerumunan (Rizieq Shihab di Puncak Bogor) beberapa waktu lalu itu, ini berkorelasi,” ungkap dia.

Keterisian rumah sakit ini, kata Iwan, kian mengkhawatirkan karena Kabupaten Bogor masih memberlakukan PSBB pra adaptasi kebiasaan baru (pra-AKB) selama 28 hari ke depan.

 

Bila tren penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor tak berkurang, maka suatu hari rumah sakit akan penuh oleh pasien Covid-19 dan bisa saja tidak dapat tertampung.

Oleh sebab itu, Politisi Gerindra ini meminta masyarakat juga semestinya taat protokol kesehatan dan selalu waspada saat sedang beraktivitas di luar rumah.

“Ruang khusus isolasi Covid-19 paling tinggi (penuh) di RS Cibinong, Ciawi dan yang di Kemang bantuan Kemendagri itu juga hampir penuh. Ini kemudian karena tren kasus harian positif naik. Nah dari situ juga makanya PSBB diperpanjang dengan pasal-pasal yang ketat,” ujar dia.

 

Kendati begitu, Iwan mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah berupaya mengatasi keterisian itu dengan menambah jumlah ruang isolasi untuk pasien Covid-19 yang bergejala rendah serta orang tanpa gejala (OTG).

Ia mengaku, Pemkab Bogor telah menjalin kerja sama dengan Yayasan Artha Graha Peduli untuk pemanfaatan Pusdiklat AGP-SGA sebagai tempat isolasi darurat pasien Covid-19 di Desa Cibogo, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pusat isolasi Covid-19 di Cibogo ini dibagi tiga bagian gedung dengan kapasitas total 66 tempat tidur pasien dan 21 tempat tidur untuk tenaga kesehatan, dilengkapi fasilitas MCK, tempat olahraga dan tenda dapur umum.

 

“Nggak ada rujukan ke daerah lain, kita masih mampu karena sudah kerja sama dengan Graha Perduli yang di Megamendung itu, mungkin 60 persen lebih kapasitas di sana ini masih bisa menampung,” ujar dia.

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com per Sabtu (28/11/2020), dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor bahwa keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 rata-rata sudah melebihi 80 persen.

 

Rinciannya, jumlah tempat tidur isolasi pasien Covid-19 sebanyak 812 unit, dengan keterisian 662 unit atau 81,5 persen dari total 29 rumah sakit rujukan Covid-19.

Sementara ada 8 rumah sakit yang bed occupancy ratenya sudah terisi penuh atau mencapai 100 persen seperti, Rumah Sakit (RS) Sentra Medika Cibinong, RSUD Cileungsi, Bina Husada, Thamrin, Dompet Dhuafa, KBP, Permata jonggol dan RS Annisa.

Kepala Dinkes Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengungkapkan bahwa keterisian tempat tidur isolasi Covid-19 sifatnya selalu fluktuatif.

 

Saat ini, lanjut dia, rumah sakit rujukan Covid-19 memang masih dapat menampung pasien, namun itu pun kapasitasnya semakin tipis.

Sebab, menurut dia, bertambahnya orang tanpa gejala, pasien sedang hingga berat jelas menambah beban tersendiri bagi rumah sakit.

Arus keluar-masuk antara pasien lama dan baru terus terjadi sehingga ada saja rumah sakit yang masih dapat menampung pasien, namun itupun kapasitasnya semakin tipis.

 

“Kan itu selalu berfluktuasi, jadi angka yang hari ini di atas rata-rata ideal (60 persen). Tapi karena update terus dan sekarang sudah di atas 80 persen. Jadi statement pak Wabup (Iwan) ya bener sudah di atas rata-rata ideal (WHO),” ucap Mike membenar kepada Kompas.com saat dikonfirmasi mengenai pernyataan Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan.

Dengan demikian, ia meyakini bahwa meningkatnya angka keterisian tempat tidur isolasi tidak lain juga karena kesadaran masyarakat untuk melakukan tes Covid-19.

 

Hal ini disebabkan karena masyarakat sudah mengetahui risiko virus Covid-19 jika tidak menjalani rapid tes dan swab tes.

Karena itu, kesadaran masyarakat ini telah membantu Pemkab Bogor untuk melakukan pencegahan penyebaran virus Covid-19.

“Jadi pada sadar nih, ooh aku harus cek Covid-19 nih dan ternyata aku positif nih, sudah mengerti semua mesti bagaimana, dari situ berarti sosialisasi kita memang sudah berjalan,” jelas dia.

(Kompas.com/Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan)

Penulis: Hironimus Rama
Editor: Andy Pribadi

 

Sumber  :  https://wartakota.tribunnews.com/2020/11/30/update-covid-19-kabupaten-bogor-minggu-29-november-2020-44-warga-jadi-pasien-baru-32-orang-sembuh?page=4