November 2, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Tudingan Amien Rais Soal Hotel Borobudur Ternyata Simbolis

2019/03/28 07:52:09 WIB

Tim detikcom – detikNews

Jakarta – Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais meminta penghitungan suara hasil Pemilu 2019 tak dilakukan di Hotel Borobudur karena banyak jin, genderuwo dan hacker. Namun, omongan Amien itu dianggap hanya simbolis.

Amien menyampaikan permintaannya agar penghitungan suara tak digelar di Hotel Borobudur usai dirinya hadir dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Selasa (26/3/2019).

“Besok perhitungan hasil pemilu jangan pernah di Hotel Borobudur. Mereka banyak jin, banyak genderuwo di sana,” kata Amien.
Dia menyarankan agar penghitungan suara pemilu diselenggarakan di kantor KPU atau gedung DPR. Amien bicara soal hacker atau peretas.

“Lebih baik di KPU atau di DPR ya. Sekali-kali jangan di Hotel Borobudur. Saya tahu di sana ada banyak sekali hacker dan lain-lain. Jadi kita yang sadar, jangan pernah di Borobudur itu,” tegasnya.

Wacana penggunaan Hotel Borobudur ini memang sempat disampaikan oleh Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Meski belakangan Komisioner KPU Viryan Aziz menyatakan pengitungan suara bakal digelar di KPU, sama seperti Pemilu 2014.

“Tempat rekapitulasi hasil pemilu nasional Pemilu 2014 itu di kantor KPU RI, 2019 nanti pun insyaallah dilakukan di kantor KPU RI. Nggak (di Hotel Borobudur) rekapitulasi di kantor KPU RI, kan bisa dicek di Google rekapnya di mana,” ujar komisioner KPU Viryan Aziz saat dihubungi, Selasa (26/3).

Kembali ke ucapan Amien, pihak manajemen Hotel Borobudur pun dengan tegas membantah pernyataan Amien tersebut. Menurut pihak manajemen, pernyataan Amien itu tak berdasar dan tidak dapat dibuktikan.

“Menanggapi sejumlah pemberitaan yang beredar melalui beberapa media online mengenai pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN yang juga Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais bahwa di Hotel Borobudur Jakarta terdapat banyak jin, genderuwo dan hacker, kami menolak dengan tegas pernyataan yang tidak berdasar dan tidak dapat dibuktikan tersebut. Kami telah dipercaya dalam melayani publik serta tamu-tamu lokal dan mancanegara selama 45 tahun sejak tahun 1974,” kata Marketing Communications Manager Rizki Permata Sari dalam keterangan tertulisnya.

Dia juga mengutip pernyataan Viryan soal rencana penghitungan suara di KPU dan pernyataan Wahyu Setiawan soal tak ada preferensi khusus dalam pemilihan hotel terkait penghitungan suara. Rizki menegaskan Hotel Borobudur punya komitmen untuk terbuka terkait kegiatan di hotel itu.

Tak cuma pihak manajemen, Komisaris Independen PT Jakarta International Hotels and Development Tbk (JIHD), T Ashikin Husein juga angkat bicara soal tudingan Amien yang menyebut ada jin, genderuwo, dan hacker di Hotel Borobudur, yang merupakan salah satu unit usaha JIHD. Husein menganggap pernyataan tentang jin dan genderuwo di Hotel Borobudur itu sebagai statement sampah.

“Saya ditelepon tadi malem sama Bu Ani. Pak ada berita begini. Itu terus saya bilang Bu Ani, sampah ini nggak usah didengerin yang kaya gini nih. Jadi, kalau kamu tanya tanggapan saya mengenai tanggapan Pak Amien Rais, itu statement sampah,” kata Husein di Hotel Borobudur yang didampingi oleh Director Discovery Hotel & Resort, Ani Susilowati.

Husein mengaku mengetahui pernyataan Amien Rais dari pemberitaan media pada kemarin malam. Dia juga menyatakan selama menjadi komisaris JIHD, dirinya tidak pernah mengetahui ada jin hingga genderuwo di Hotel Borobudur. Dia juga mempertanyakan apakah Amien Rais bisa melihat hal-hal tersebut.

Foto: Komisaris JIHD, T Ashikin Husein (Zakia/detikcom)

 

“Setahu saya nggak ada genderuwo, nggak ada jin di sini. Tapi mungkin karena saya masih kurang tinggi ilmu agamanya. Kalau Pak Amien, Amien Rais itu sudah tua, agamanya tinggi, iya kan? Jadi, mungkin dia sudah bisa ngobrol, lihat genderuwo sama jin, kan gitu? Mungkin dia bisa lihat genderuwo sama jin,” ujar Husein.

Pernyataan Amien itu turut ditanggapi oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin. Pihak TKN heran dengan permintaan Amien Rais yang melarang penghitungan suara Pemilu 2019 di Hotel Borobudur.

“Ini yang saya kira imajinasi-imajinasi Pak Amien Rais yang sangat sensasional yang imajiner. Bayangan dia masih pemilu di tahun 70 atau 80,” kata anggota TKN Jokowi-Ma’ruf, Aria Bima di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3).

Aria mengatakan penghitungan suara Pemilu bakal dilakukan secara transparan. Dia pun tak mempermasalahkan lokasi tabulasi hasil Pemilu 2019, termasuk jika digelar di rumah Amien.

“Mau di KPU, mau di tengah Lapangan Banteng, atau di Borobudur, kalau perlu di rumahnya Pak Amien Rais saja ya, ndak ada soal. Karena ini eranya sudah sangat transparan,” tegasnya.

Dradjad Wibowo (Foto: Dok. Pribadi)

 

Merespons semua tanggapan atas pernyataan Amien, PAN angkat bicara. Menurut Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo, pernyataan Amien itu hanya simbolis belaka dan tak bisa diartikan secara harfiah. Dia pun mengaku heran dengan pihak yang malah mempermasalahkan soal Hotel Borobudur.

“Lah KPU kok malah Hotel Borobudurnya yang diklarifikasi. Hotel Borobudur ini lebih sebagai simbolis saja dari Pak Amien. Itu berdasarkan pengalaman Pak Amien setelah melihat keanehan dalam tabulasi hasil pemilu di Borobudur,” kata Dradjad kepada wartawan.

“Tapi karena waktu itu kami belum mempunyai bank data yang memadai, kami belum bisa mengungkapkan secara teknis dan rinci di mana potensi kecurangannya,” imbuh Dradjad.
Soal potensi kecurangan itu, Dradjad menyebut sekarang mereka sudah memiliki data DPT. Meskipun ada 4 digit NIK yang ditutup oleh KPU, sebut Dradjad, alasan yang disampaikan terkait hal itu masih masuk akal, yaitu menjaga privasi masing-masing pemilih dan pihaknya bisa menerima alasan itu. Dradjad lantas kembali menjelaskan maksud pernyataan Amien soal potensi kecurangan pemilu. Soal ‘Hotel Borobudur’, dia menegaskan itu hanya ungkapan simbolis dari Amien.

“Nah maksud Pak Amien, KPU jangan lagi menganggap tidak ada masalah yang berpotensi kecurangan atau merusak legitimasi pemilu. Jadi ‘Hotel Borobudur’ itu lebih sebagai simbolis terhadap masalah dan kecurangan yang dicurigai banyak terjadi dalam pemilu-pemilu yang lalu,” jelas dia.

Sumber :  https://news.detik.com/berita/d-4486467/tudingan-amien-rais-soal-hotel-borobudur-ternyata-simbolis