November 22, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Tak Ingin Diwarisi Bencana, Masyarakat Tolak Reklamasi Teluk Benoa

Massa aksi dari masyarakat Kedonganan, Kuta Selatan, Badung, menggelar demonstrasi untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. FOTO: Bali Express/JPNN.com

Massa aksi dari masyarakat Kedonganan, Kuta Selatan, Badung, menggelar demonstrasi untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. FOTO: Bali Express/JPNN.com
Massa aksi dari masyarakat Kedonganan, Kuta Selatan, Badung, menggelar demonstrasi untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. FOTO: Bali Express/JPNN.com

www.jpnn.com

Senin, 04 Januari 2016 , 07:45:00

BADUNG – Ratusan massa aksi dari masyarakat Kedonganan, Kuta Selatan, Badung, Minggu (3/1), menggelar demonstrasi untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa berkedok revitalisasi.

Aksi demonstrasi sekaligus pemasangan baliho tolak reklamasi Teluk Benoa diinisiasi oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kedonganan Kabupaten Badung. Selain LPM, massa aksi terdiri dari STT Karang Taruna Eka Canthi, STT Dharma Sentana, STT Suka Karya, STT Kertha Mudayasa, STT Para Mertha Kusuma, STT Eka Sila, STT Jaya Shanti, Ketua LPD Kedonganan, Kelian Adat Banjar Kertha Yasa, Kelian Adat Banjar Anyar Gede, Forum Pemerhati Pembangunan Bali (FPPB) Kedonganan, yang juga merupakan anggota dari Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBALI).

Dengan menggunakan pakaian adat Bali, massa aksi berkumpul di Catus Pata Desa Kedonganan menuju Toyaning selanjutnya mendirikan dua baliho besar sebagai penegasan sikap penolakan reklamasi Teluk Benoa.

Di tengah  suasana hujan yang turun, masyarakat peserta aksi tidak surut langkah. Mereka tetap semangat menggelar aksi. Menariknya, aksi ini dihadiri oleh Gde Pasek Suardika, anggota Komite I DPD RI sekaligus menerima aspirasi masyarakat.

Ketut Raka Budana, selaku Ketua LPM Kedonganan mengungkapkan, Aksi ini merupakan penegasan kembali sikap Masyarakat Kedonganan untuk menolak reklamasi dari tiga tahun lalu. “Air sudah mulai naik di Teluk Benoa, kami takut tenggelam,” ujarnya seperti dilansir Harian Bali Express (Grup JPNN.com).

Dia berharap, generasi muda yang ada di Kedonganan untuk bangkit dan memberikan semangat untuk generasi tua agar lebih berani bersikap tegas untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa yang mengancam daerah pesisir. I Wayan Yustisia selaku ketua Karang Taruna Eka Chanthi mendesak agar Pemprov Bali bersikap tegas dan melihat aspirasi masyarakat di Desa Kedonganan.

“Sebagai generasi muda, kami tak ingin mendapatkan warisan yang malah  mengancam keberadaan desa kami. Untuk itu, kami para pemuda di Kedonganan dengan tegas menolak reklamasi. Ingatlah nasib anak cucu di masa depan. generasi tua jangan hanya memikirkan nasib mereka sekarang,” tegasnya.

Koordinator ForBALI Wayan “Gendo” Suardana dalam orasinya di depan masyarakat Kedonganan meminta masyarakat untuk mewaspadai gerakan investor. “Ada seribu cara yang dilakukan oleh investor, kita harus waspada,” terangnya.

Gendo pun memberikan semangat kepada masyarakat serta mengapresiasi gerakan masyarakat yang diinisiasi oleh masyarakat sendiri. “Ini bukti bahwa kami tidak segelintir, dan ini juga ini memperlihatkan bahwa penolakan sudah dilakukan oleh semua daerah pesisir yang ada di Teluk Benoa,” tegasnya.(ika/mus/fri/jpnn)

sumber: http://www.jpnn.com/read/2016/01/04/348437/Tak-Ingin-Diwarisi-Bencana,-Masyarakat-Tolak-Reklamasi-Teluk-Benoa-