www.rri.co.id
“Kondisinya memprihatinkan. Susah bernapas dan mata perih karena asap. Warga sangat memerlukan bantuan,” ucap Heka ketika meninjau rumah-rumah singgah bagi korban bencana asap.
Tim Satgas Asap AGP dari Jakarta mendarat di Banjarmasin dilanjutkan melalui jalan darat ke Palangkaraya. Mereka membantu Satgas Asap Kalteng dalam penyediaan personil dan logistik di 10 rumah singgah dengan membawa air purifier, masker N-95, obat tetes mata, oxycan yang sangat dibutuhkan. Mengenai jumlah bantuan tersebut, Heka belum menyebutkan secara rinci karena masih mendata kebutuhan.
“10 rumah singgah dengan 895 warga yang terdampak butuh obat penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), masker, air purifier, obat tetes mata, susu balita,” jelas Heka.
Heka mengatakan tim AGP membantu sesuai kebutuhan termasuk menyiapkan helikopter dari Trans Wisata Prima Aviation (TWA) ?untuk membantu pemadaman api. AGP berkoordinasi dengan Komandan Satuan Tugas Tanggap Darurat Kebakaran Lahan dan Hutan Kalimantan Tengah Kolonel Arh Purwo Sudaryanto.
Kabut asap di Kalimantan Tengah semakin pekat dan indeks pencemaran udara sudah pada level sangat berbahaya. Untuk mengatasi kekurangan oksigen, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah membagikan tabung ke rumah-rumah warga. Namun, Pemda tidak mempunyai persediaan tabung ukuran kecil (volume 500 cc). Kebutuhan tabung oksigen mencapai 35 ribu tabung untuk masyarakat Kalimantan Tengah di 14 kabupaten dan kota.
More Stories
Dukung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Tim Saber AGP Ikut Jaga Kebersihan dan Keamanan
Artha Graha Peduli dan Artha Graha Network Terjunkan Tim Saber dan Dukung People Fest
Artha Graha Peduli dan Artha Graha Network Terjunkan Tim Saber dan Dukung People Fest