Denpasar – Penertiban terhadap berbagai praktek penjualan pariwisata Bali secara murah oleh para pelaku guide liar dari Cina atau Tiongkok oleh Pemprov Bali berdampak langsung terhadap berbagai mall dan pusat perbelanjaan di Bali.
Salah satu yang berdampak adalah Discovery Shopping Mall yang berada di Jl Kartika Plaza Kuta Bali. General Manajer Discovery Shopping Mall Gustaf Riandory mengaku, sejak penertiban praktek penjualan murah pariwisata Bali oleh agen wisata liar dari Tiongkok, jumlah kunjungan ke wisatawan ke mall yang berlokasi di pinggir Pantai Kuta tersebut terus menurun.
“Penertiban yang dilakukan oleh Wakil Gubernur Bali Cok Ace viral di media sosial. Dampaknya besar, dimana terjadi penurunan jumlah kunjungan ke mall kami. Walau demikian, kami tetap mendukung upaya tersebut, agar pariwisata Bali tetap berkelas dan berkualitas,” ujarnya, Kamis (22/11).
Menurutnya, jumlah pengunjung di Discovery Mall perhari selama ini sebanyak 15 ribu orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 70 persen atau sekitar 5 ribu sampai 7 ribu adalah wisatawan asal Cina. “Penurunan pengunjung ke mall akibat penertiban itu sebanyak 15 persen dari 5 ribu sampai 7 ribu orang yang selama ini belanja di Discovery Mall,” ujarnya.
Sidak yang dilakukan ke berbagai unit bisnis yang menjual barang dari Cina memang berdampak besar terhadap pengungjung mall. Ia meyakini mungkin dampak itu bukan hanya terjadi di Discovery Mall, tetapi merambat ke semua unit bisnis lainnya seperti hotel, restoran dan sebagainya.
Penurunan ini terjadi beberapa waktu. Namun kini penurunan itu berangsur-angsur pulih karena manajemen melakukan pendekatan ke beberapa travel yang memiliki bisnis yang sah agar mereka mengirim tamu ke Discovery Mall.
Memang ada beberapa bus yang tidak masuk ke Kuta, dan mereka harus parkir di sentra parkir Kuta. Dan untuk ke mall mereka harus menggunakan angkutan taxi Komotra. Manajemen saat ini sedang bekerja sama dengan Komotra sebab manajemen sedang mengkaji agar sebagian biaya Komotra akan ditanggung manajemen.
Dari penurunan tamu Cina ini justeru ada peningkatan tamu dari negara lainnya seperti Australia. “Bali kalau terlalu ekspos dengan harga yang murah, maka hal ini merupakan ancaman bagi Bali sendiri. Travel agen hanya mendatangkan wisatawan Cina lalu membawanya ke beberapa bagian tertentu saja. Tidak mengenalkan Bali secara keseluruhannya,” ujarnya.
Sumber : https://beritadewata.com/penertiban-tamu-cina-bikin-pengunjung-mall-di-bali-turun-15-persen/
More Stories
Sportivitas dan Keseruan Pekan Pesta Olahraga di Mal Artha Gading
Dukung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Tim Saber AGP Ikut Jaga Kebersihan dan Keamanan
Artha Graha Peduli dan Artha Graha Network Terjunkan Tim Saber dan Dukung People Fest