Jum’at, 21 Agustus 2020, 08:57 WIB
WE Online, Jakarta –
Para deklarator mulai diserang usai mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Selasa (18/8). Setelah Din Syamsuddin, kini giliran Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang “ditembak”.
Sebenarnya, tembakan ke Gatot bukan hal baru. Karena peluru-peluru yang dilesatkan lawan terbilang usang. Misalnya, terkait kedekatannya dengan pengusaha Tomy Winata alias TW, bisnis di TNI, sampai soal ambisi nyapres.
Nah, isi-isu itu diungkit lagi. Entah siapa yang menjadi dalangnya. Tapi, media sosial dijadikan medan peperangannya. Narasinya bukan dalam bentuk video tapi dikemas dalam beberapa gambar yang diberikan tambahan kata-kata menyerang. Gambar-gambar itu berseliweran di jagat dunia maya. Memantik komentar warganet. Ada yang percaya, ada yang tak percaya. Ada yang kaget, ada yang tidak kaget.
Mengetahui Gatot diserang seperti itu, Deklarator KAMI, Ahmad Yani, mengaku tak kaget.
“Sudah kita perkirakan seperti itu. Kita menganggapnya hal yang remeh temeh kok,” ujar Ahmad Yani, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Mantan Anggota Komisi III DPR ini menilai, penyerangan dengan peluru usang ini merupakan cara norak dan kekanak-kanakan. “Kaya orang kebakaran jenggot, gugup,” imbuhnya.
Yani tak membantah, Gatot sudah lama berteman dengan TW. Pertemanan keduanya sudah terjalin sejak Gatot menjadi ajudan Jenderal (Purn) Edi Sudrajat, Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan dan Keamanan era Presiden Soeharto. Tapi, hal itu tidak membuktikan Gatot bermain proyek dengan TW.
Pentolan KAMI lainnya, Syahganda Nainggolan, lebih santai menanggapi serangan terhadap Gatot itu.
“Kalau dia (Gatot) deket dengan TW, bagus dong. Artinya, dia tidak bermusuhan dengan taipan,” ujar Syahganda dikutip dari Rakyat Merdeka.
Syahganda mengungkapkan dengan kedekatan itu, Gatot punya peluang untuk membuat rakyat lebih makmur. Syahganda pun menilai serangan terhadap Gatot merupakan sesuatu yang wajar. Sebab, Gatot dianggap sosok yang kuat untuk menggerakkan perubahan sosial.
“Tapi ini kan koridor demokrasi, masa dilarang, diserang, disudutkan. Dengan peluru usang pula. Biasa-biasa sajalah,” tandasnya.
Kemarin, Gatot berada di Solo menghadiri deklarasi KAMI DIY-Jateng. Dia belum bicara mengenai tudingan tersebut. Tapi, menilik ke belakang, pada 2018, Gatot pernah blak-blakan bicara soal kedekatannya dengan TW.
“Orang bilang, ‘Wah, Pak Gatot dekat sama TW.’ Memang iya. Saya tidak pernah malu karena saya tahu benar komitmen dia,” aku Gatot seperti dikutip Tempo, waktu itu.
sumber: https://www.wartaekonomi.co.id/read300289/nongol-di-deklarasi-kami-gatot-dekat-dengan-tw-diungkit-lagi?page=2
More Stories
Hari Sudah Malam, Jokowi dan Prabowo Tiba di Pabrik Ini, Ada Tomy Winata Membayangi
BAG Salurkan Paket Sembako Gratis
Protected: Dituduh Mafia Indonesia, Tomy Winata Mengaku Diperhitungkan