17 February 2021 14:56
Jakarta, CNBC Indonesia – Saham-saham emiten bank BUKU II bergerak naik cukup signifikan pada perdagangan Rabu ini (17/2/2021). Saham-saham bank mini melesat cukup kencang seperti PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) dan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (INPC) yang keduanya terbang 35% ke level Rp 108 per saham.
Tidak hanya kedua saham tersebut saja yang terbang menyentuh level auto reject atas/ARA, 4 perbankan lain yang juga menyentuh level ARA yakni PT Bank Victoria Internasional Tbk (BVIC), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Bank Bumi Arta Tbk (BNBA), dan PT Bank Capital Tbk (BACA).
Sementara itu sisanya banyak pula saham-saham bank mini yang loncat hingga double digit. Total saham bank mini yang terbang mencapai double digit adalah sebanyak 10 emiten.
Kenaikan tersebut, salah satu pemicunya adalah respons positif investor mengenai kabar Sea Group, induk perusahaan e-commerce Shopee yang berbasis di Singapura, diisukan tertarik mencaplok Bank Bumi Artha dan Bank Capital untuk ekspansi ke bisnis bank digital.
Di sisi lain, sentimen yang juga menjadi penyebab terkereknya saham-saham bank mini adalah kebijakan konsolidasi perbankan yang mewajibkan modal inti bank minimal Rp 2 triliun di tahun ini.
Kebijakan tersebut selaras dengan Peraturan OJK Nomor 12/POJK.03/2020, bank diharuskan memiliki modal inti minimum bank umum sebesar Rp 1 triliun tahun ini, Rp 2 triliun pada 2021 dan minimal Rp 3 triliun tahun 2022. Sehingga, ada spekulasi, bank-bank yang belum memenuhi ketentuan harus melakukan merger atau akuisisi atau penambahan modal dari pemilik bank tersebut.
Sinyal akan lebih ramainya aksi korporasi berupa merger pada tahun ini sempat dihembuskan Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso. Menurut Wimboh, dengan mempertimbangkan persaingan industri jasa keuangan ke depan yang akan semakin ketat dengan era digitalisasi, kebutuhan modal juga harus semakin kuat, terutama di sektor perbankan.
OJK juga sudah memberlakukan kebijakan menaikkan modal inti bank menjadi Rp 3 triliun secara bertahap mulai tahun 2022. OJK juga mendorong bagi bank yang belum bisa memenuhi ketentuan modal inti minimal ini harus mencari partner strategis.
“Trennya [di 2021] akan lebih banyak lagi bank yang melakukan akuisisi dan merger,” kata Wimboh, dalam pemaparan secara virtual, Selasa (26/1/2021).
Menurut Wimboh, tren konsolidasi industri jasa keuangan diyakini akan lebih cepat dengan. Hal ini terlihat dari belakangan ini ada 4 bank yang sudah melakukan merger untuk meningkatkan daya saingnya di industri.
“4 bank merger dalam rangka itu, apabila bisa memenhi sendiri silakan. Permodalan ini suatu proses yang dinamis karena kompetisi akan berat dengan teknologi,” ujarnya.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210217144956-17-224040/nah-ini-kabar-dari-ojk-yang-bikin-saham-bank-kecil-terbang
More Stories
Artha Graha Peduli dan Artha Graha Network Terjunkan Tim Saber dan Dukung People Fest
Peoplefest Sebagai Momentum Penerapan Digitalisasi Perbankan Bank Artha Graha Internasional
Rayakan HUT ke-51 Bank Artha Graha Internasional Kembali Gelar Kegiatan Donor Darah