arsip.gatra.com 25 Juli 2002 09:43 Menteri Kehutanan (Menhut), M Prakosa meminta Dirjen PHKA Dephut untuk mengecek dan menjajagi kemungkinan melanjutkan program pengembangan taman buru yang pernah ada di Lampung untuk menyalurkan hobi berburu secara legal. “Soal taman buru di sini, bisa diurus Pak Dirjen ini untuk dipelajari lebih lanjut,” ujar Prakosa menjawab permintaan salah satu peserta Rakerda Kehutanan se-Lampung di Bandar Lampung, Rabu (24/7) siang. Salah satu pejabat di Dinas Kehutanan di Lampung Utara kepada Menhut di antaranya mempertanyakan tingginya minat berburu terutama di kalangan menengah ke atas di Lampung maupun dari daerah lain yang tidak dapat tersalurkan dengan baik. “Bagaimana Pak Menteri kalau taman buru yang pernah ada di Indonesia termasuk di Lampung dapat dihidupkan kembali,” kata Ibroni W, pejabat dimaksud. Menurut dia, di Lampung pada kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) pernah ada perusahaan yang mengembangkan objek wisata taman buru secara khusus (PT SAC Nusantara) untuk menyalurkan hobi berburu dengan baik. Tapi tidak jelas kelanjutan keberadaan taman buru yang kabarnya telah siap dioperasikan tersebut. Menanggapi pertanyaan itu, Menhut berjanji akan melihat dan mempelajarinya lagi untuk menyalurkan hobi bagi kalangan menengah ke atas yang suka berburu agar tidak melakukan perburuan liar ke dalam kawasan hutan dan taman nasional yang dilarang. “Jangan sampai mereka yang hobi berburu malah masuk ke hutan seperti Way Kambas,” ujar Menhut pula. Menhut berpendapat, kalau memang memungkinkan, setelah diteliti dan dipelajari lagi keberadaannya melalui Dirjen PHKA, dapat saja ditindaklanjuti lagi taman buru tersebut. “Kalau memungkinkan Pak Dirjen dapat menindaklanjutinya. Tapi nanti kita akan lihat dan pelajari lagi lebih dulu,” janji Menhut. Di areal khusus TNBBS yang luas total seluruhnya sekitar 350.000 ha itu memang pernah dikembangkan kawasan berburu oleh PT SAC Nusantara. Tak jelas sebabnya, keberadaan taman buru sebagai objek wisata andalan di Lampung Barat itu sampai sekarang belum jelas kelanjutannya. Padahal beberapa waktu lalu Pemda setempat telah mempromosikan keberadaannya lagi. Kendati begitu, umumnya aktivis lingkungan di Lampung menyoal keberadaan taman buru yang dapat mendorong semakin rusak kondisi hutan di TNBBS dan mengancam kian cepat punah satwa langka yang ada di dalamnya. Apalagi belum lama ini di TN Way Kambas, petugas gabungan berhasil menangkap puluhan pelaku perburuan liar, di antaranya oknum perwira tinggi TNI-AL. Kabar keterlibatan perwira tinggi dan perwira menengah itu hingga kini belum ada kejelasan, dan pejabat militer berkompeten menepis dugaan tersebut. [Tma, Ant] sumber: http://arsip.gatra.com/2002-08-03/versi_cetak.php?id=19264
More Stories
Artha Graha Peduli Berikan Bibit Ikan ke SDN 01 Ancol, Dukung Ketahanan Pangan dan Makanan Bergizi Gratis
Artha Graha Peduli Salurkan Bantuan dan Pendampingan untuk Warga Rempang yang Bayinya Meninggal Akibat Infeksi
Dukung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Tim Saber AGP Ikut Jaga Kebersihan dan Keamanan