November 2, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Melalui Aplikasi BABAT, Pelajar JIS Ini Ajak Masyarakat untuk Mitigasi Bencana

Ssiswa SMA Jakarta Intercultural School (JIS), Michael Mulianto yang berhasil membuat aplikasi BABAT untuk bantuan bencana.

Senin, 11 November 2019 18:53

Melalui Aplikasi BABAT, Pelajar JIS Michael Mulianto Ini Ajak Masyarakat untuk Mitigasi Bencana. Dalam waktu dekat Michael bekerja sama dengan BNPB mengembangkan Aplikasi BABAT.

Secara geografis wilayah Indonesia diapit tiga lempengan dunia yang merupakan jalur rangkaian gunung api aktif. Oleh karena itu Indonesia diintai resiko terjadinya bencana sewaktu-waktu.

Bahkan berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tercatat sebanyak 4.231 korban meninggal dunia hingga tiga juta penduduk harus mengungsi akibat bencana alam selama tahun 2018.

 

Atas hal ini, perlu perlu adanya edukasi dan sosialisasi lebih jauh terkait penanganan bencana, yang tidak hanya fokus pada respon darurat, melainkan lebih pada penanganan secara menyeluruh.

Menginggat kondisi ini, seorang siswa SMA Jakarta Intercultural School (JIS), Michael Mulianto mencoba membuat sebuah aplikasi bernama BABAT untuk mitigasi bencana kepada masyarakat.

Aplikasi yang sudah dapat diunduh di Playstore ini berfungsi untuk memberikan informasi langkah-langkah panduan kepada pengunanya tentang cara bertindak mengatasi beberapa jenis bencana.

 

Michael Mulianto awal mula pembuatan aplikasi ini karena melihat jumlah korban akibat bencana yang terjadi di Indonesia cukup tinggi dibandingkan dengan negara lain. Sehingga hal ini menandakan bahwa perlu adanya mitigasi bencana kepada masyarakat.

“Jadi program ini dipakai sebelum atau saat bencana alam itu terjadi. Karena saya research bahwa Indonesia itu banyak terefek bencana dibandingkan negara lain,” kata Michael, Senin (11/11/2018).

Siswa yang masih duduk di kelas 3 ini, mengatakan dari efek bencana yang lebih banyak dibandingkan dengan negara lain, disebabkan karena masyarakat tidak pernah diajarkan bagaimana beraksi saat ada bencana alam.

“Jadi saya buat aplikasi ini itu untuk masyarakat kita agar tahu bahwa jika ada bencana alam itu harus melakukan apa saja. Misalnya ada tsunami disertai gempa mereka justru datang ke pantai, jadinya mereka kena efeknya,” katanya.

Menurut Michael Mulianto, diluncurkan aplikasi ini tak lepas dari masyarakat Indonesia yang mayoritas di antarnya penguna ponsel pintar, sehingga mereka akan mudah mempelajarinya.

Belum Tersedia Dalam Bahasa Indonesia

Meski saat ini baru tersedia dalam bahasa Inggris, kata dia, BAPAT masih akan dikembangkan agar tersedia dalam bahasa Indonesia sehingga manfaatnya dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

 

Sebab, aplikasi ini dibuat dalam waktu singkat Juni 2019 dan sudah dapat digunakan pada Senin (4/11/2019) kemarin yang dapat diunduh melalui Playstore. Namun aplikasi ini dapat terhubung melalui jaringan internet.

“Beberapa fitur memang ‘online’ tapi yang ‘offline’ tetap bisa tapi terbatas. Setiap orang kini punya ‘smartphone’ bahkan di desa sekalipun sehingga bisa memanfaatkan itu,” katanya.

Menu-menu Tambahan dalam Aplikasi

 

Selain itu, dikatakan Michael aplikasi ini juga terdapat bot obrolan (semacam robot) yang dapat memberikan saran untuk lebih dari 50 penyakit serta menemukan rumah sakit terdekat bila diperlukan dan ada juga tombol panggilan darurat yang dapat digunakan pengguna saat mengalami masalah serius.

Walau hingga saat ini masih dalam pengembangan, Michael mengaku berencana akan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun ini. Sehingga ketika akan terjadi gempa ada alarm yang muncul dari aplikasi itu.

 

“Nanti sesudah ini saya ingin bekerja sama dengan BNPB, sehingga aplikasi ini bisa digunakan masyarakat sebelum terjadi bencana. Jadi ada sistem warning ketika akan terjadi bencana, sehingga nanti keluar di handphone itu,” ucapnya.

 

Sumber :  https://wartakota.tribunnews.com/2019/11/11/melalui-aplikasi-babat-pelajar-jis-ini-ajak-masyarakat-untuk-mitigasi-bencana?page=2