Selasa, 14 Desember 2021 | 11:45
ASKARA – Lafadz Alhamdulillah dan pujian kepada Allah tidak berhenti-henti dari warga Pemenang Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Masjid Jami’ Nurul Hikmah yang hancur karena gempa bumi pada tahun 2018 lalu kini berdiri kokoh di atas puing-puing reruntuhan masjid dengan konstruksi tahan gempa.
Hanya dalam hitungan beberapa bulan, dengan semangat gotong royong warga, masjid berlantai dua ini sudah bisa digunakan oleh warga untuk beribadah.
“Kami berterima kasih dan mengapresiasi karena berkat dorongan dari Artha Graha dan masyarakat, masjid ini bisa terbangun,” ujar Ketua Yayasan Masjid Besar Nurul Hikmah, TGH Muhsin Muhtar saat peresmian masjid, Senin (13/12).
Peresmian masjid tersebut dihadiri oleh anggota Dewan Mustasyar PBNU dan ulama besar NTB TGH Lalu Turmudzi Badaruddin, Staf Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Lalu, Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva, tokoh politik Fahri Hamzah, pendiri Artha Graha Group Tomy Winata, Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal, Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lombok Utara (KLU) Djohan Sjamsu, dan Denny Karter Febrianto.
TGH Muhsin Muhtar menyampaikan apresiasi atas kepedulian pendiri Artha Graha Peduli Tomy Winata yang telah membantu pembangunan masjid ini.
“Pohon-pohon kurma yang ditanam di areal halaman masjid ini dari Arab yang merupakan sumbangan kawan-kawan umat Hindu. Pohon-pohon kurma ini juga ditanam di Vihara.
Artinya apa, ini menandakan bentuk kerukunan umat beragama sesuai dengan makna orang KLU, bahwa kami adalah satu masyarakat KLU,” katanya.
Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu bersyukur dan berterima kasih atas terbangunnya masjid tersebut. Bahkan, dirinya menyebut masjid tersebut menjadi masjid terbaik di wilayah tersebut.
“Syukur Alhamdulillah melalui Artha Graha Peduli mengamalkan sebagian rezekinya untuk pembangunan rumah ibadah. Saya mengajak semua pihak bisa membantu pembangunan infrastruktur di sini. Pasca gempa 2018, belum seluruhnya pembangunan infrastruktur seperti rumah ibadah dan rumah warga dapat terbangun. Masih ada dua masjid besar yang belum selesai,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan anggota Dewan Mustasyar PBNU dan ulama besar NTB TGH Lalu Turmudzi Badaruddin yang berharap, pembangunan masjid tersebut tidak hanya berhenti sampai di situ.
“Sebagai simbol keberagaman dan kerukunan antar umat beragama, mari kita jaga dan rawat bersama-sama,” imbuh TGH Lalu Turmudzi Badaruddin.
Staf Ahli KSP, Ali Mochtar Ngabalin turut mengapresiasi atas apa yang dilakukan Artha Graha Peduli yang membantu pemerintah daerah dan masyarakat untuk membangun kembali masjid di wilayah itu usai bencana gempa bumi.
“Kita harus berterima kasih dan mengapresiasi ini semua. Pemerintah baik pusat, provinsi dan kabupaten pasti mendukung,” ucapnya.
Ketua Umum Artha Graha Peduli, Heka Hertanto mengatakan, alasan Artha Graha Peduli membangun masjid selain sebagai tempat beribadah, masjid memiliki fungsi dan kegunaannya yang lain yaitu tempat bermusyawarah kaum muslimin guna memecahkan persoalan yang timbul dalam masyarakat.
“Masjid merupakan tempat kaum muslimin untuk berkonsultasi, mengkajikan kesulitan-kesulitan, meminta bantuan dan pertolongan. Masjid tempat membina keutuhan ikatan jemaah dan kegotong-royongan di dalam mewujudkan kesejahteraan bersama,” jelasnya.
Heka mengisahkan pada 5 Agustus 2018 saat terjadi gempa. Pihaknya langsung dipanggil oleh Tomy Winata terkait bantuan apa yang dalam penanganan bencana tersebut.
“Kata Pak Tomy ketika itu, saya mau bangun masjid di Lombok, sehingga tepat pada 18 November dengan konstruksi tahan gempa yang direkomendasikan Kementerian PUPR, kita memulai peletakan batu pertama dan 8 bulan kemudian pada 2019 masjid ini tuntas dikerjakan, namun karena Covid-19 sehingga pada 2021 ini baru kita bisa diserahkan dan diresmikan,” pungkasnya.
Pembangunan masjid ini diawasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan telah memenuhi standar prosedur analisis teknis dan analisis struktur yang dikukuhkan melalui surat kementerian PUPR bernomor UM-03-04/SATGASLAK-LB/064/2018.
Masjid Besar Nurul Hikmah merupakan simbol kerukunan umat beragama di Kabupaten Lombok Utara. Hal ini ditandai dengan ditanamnya sejumlah pohon kurma dari hasil sumbangan sejumlah umat beragama di wilayah itu.
Sumber: https://www.askara.co/read/2021/12/14/24201/masjid-besar-nurul-hikmah-di-lombok-kini-kokoh-berdirin-usai-hancur-diguncang-gempa
More Stories
Artha Graha Peduli Berikan Bibit Ikan ke SDN 01 Ancol, Dukung Ketahanan Pangan dan Makanan Bergizi Gratis
Artha Graha Peduli Salurkan Bantuan dan Pendampingan untuk Warga Rempang yang Bayinya Meninggal Akibat Infeksi
Dukung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Tim Saber AGP Ikut Jaga Kebersihan dan Keamanan