news.detik.com
Kamis 26 Nov 2015, 15:39 WIB
Jakarta – Seorang dokter dan dua perawat yang sedang bertugas di pedalaman Papua terserang penyakit malaria yang cukup parah. Jika tidak segera dirawat lebih intensif, kondisinya dikhawatirkan semakin drop. Masalahnya bukan persoalan mudah untuk evakuasi orang sakit dari pedalaman Papua.
Dokter itu adalah Firman Budi dan dua perawat bernama Intan dan Ade. Mereka tergabung dalam tim nusantara sehat dan bertugas di distrik Iwur, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Kabar soal sakitnya dokter itu diterima Artha Graha Peduli Dokter, lembaga yang didirikan untuk membantu para dokter di daerah terpencil dan perbatasan negara, 24 November lalu pukul 18.33 WIB dari drg Linda di Kemenkes. Informasinya, dr Budi sudah demam kurang lebih 1 minggu, suhu sempat mencapai 40 derajat celcius disertai gejala mual, pusing dan lemas.
Kedua perawat juga mengalami hal serupa. Saat itu mereka masih dirawat di Puskesmas Iwur. Masalahnya stok obatan dan cairan infus di sana sudah mau habis.
Rencana evakuasi dimatangkan. Salah satunya dengan mengirimkan pesawat. Di Iwur ada landasan rumput untuk pesawat kecil dengan panjang landasan sekitar 400 meter dan hanya berjarak 800 meter dari rumah dinas Puskesmas Iwur.
Saat itu belum diketahui, apakah evakuasi akan berlangsung di landasan udara Iwur atau Oksibil. Dari Kemenkes dan Dinkes Provinsi Papua sudah menyiapkan pesawat MAF untuk evakuasi.
Satu hal yang pasti, evakuasi jalur darat tidak mungkin dilakukan. Pasalnya waktu sudah malam dan kondisi pasien juga tidak memungkinkan untuk dibawa jalan kaki.
Lokasi puskesmas yang dikelilingi pegunugan menjadi sulit ditempuh. Jadi sangat riskan apabila terbang bukan dalam kondisi cuaca yang optimal.
|
25 November kemarin, Bagian operasi AMA (operator penerbangan perintis untuk misionaris) memperoleh kemungkinan adanya pesawat yang bisa digunakan untuk evakuasi dari Iwur ke Jayapura. Pesawat itu jenis Cessna Caravan registrasi PK-RCC. Petugas di Iwur diminta agar mereka standby di runway untuk diangkut menuju Sentani.
Tepat pukul 10.00 WIB, pesawat tiba di Iwur untuk evakuasi 1 dokter dan 2 perawat dan langsung dibawa ke Sentani Jayapura didampingi oleh 1 orang anggota SAR, Elianus Piter Yoku. Begitu tiba di Jayapura, seluruh pasien pun langsung dibawa dengan ambulans untuk dirawat di RS Yowari.
“Proses evakuasi sangat mendebarkan. Semua pasien langsung dibawa ke RSU Yowari dengan bantuan mobil ambualans SAR,” kata dr Graz Rimba dari Artha Graha Peduli Dokter yang mengkoordinasikan proses evakuasi, Kamis (26/11/2015).
|
Proses evakuasi merupakan kolaborasi dari tim gerakan AG Peduli Dokter, tim SAR, Kementerian Kesehatan dan Dinkes setempat. “Artha Graha Peduli Dokter didirikan untuk membantu para dokter yang menjalankan tugas negara di daerah terpencil dan perbatasan negara. Jangan sampai ada dokter yang gugur dalam tugas negara,” tutup Graz Rimba.
(mok/dra)
sumber: http://news.detik.com/berita/3081358/kisah-mendebarkan-evakuasi-dokter-di-pedalaman-papua-yang-terkena-malaria
More Stories
Artha Graha Peduli Berikan Bibit Ikan ke SDN 01 Ancol, Dukung Ketahanan Pangan dan Makanan Bergizi Gratis
Artha Graha Peduli Salurkan Bantuan dan Pendampingan untuk Warga Rempang yang Bayinya Meninggal Akibat Infeksi
Dukung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Tim Saber AGP Ikut Jaga Kebersihan dan Keamanan