November 21, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Jokowi Batalkan Proyek Jembatan Selat Sunda

Pemerintah tidak memasukkan jembatan Selat Sunda dalam proyek prioritas yang ditawarkan ke swasta dalam Indonesia Infrastructure Week 2014 yang berlangsung 5-7 November 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Selasa, 11/11/2014 17:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago memastikan proyek jembatan Selat Sunda tidak akan masuk ke dalam prioritas pembangunan infrastruktur pemerintahan Joko Widodo. Proyek tersebut dinilai bertentangan dengan semangat pemerintah yang ingin pembangunan perekonomian nasional berbasis kemaritiman.

“Pembangunan jembatan Selat Sunda akan memberikan lebih banyak dampak negatif dibandingkan positif. Hal tersebut tidak sesuai dengan semangat kemaritiman dan malah akan meningkatkan kesenjangan pembangunan antara Pulau Jawa dengan wilayah lainnya di Indonesia” kata Andrinof di Jakarta, Selasa (11/11).

Menurutnya pembangunan jembatan Selat Sunda akan meningkatkan harga tanah dan properti di daerah sekitar proyek tersebut yang justru malah akan meningkatkan ketimpangan. Bahkan dia yakin jembatan tersebut tidak akan mampu mengatasi masalah klasik antrian panjang yang terjadi di Pelabuhan Merak dan Bakauheuni pada musim-musim tertentu.

“Infrastruktur yang di bangun harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Contohnya pembangkit listrik. Bayangkan, kita cuma memproduksi listrik sebesar 182.384 Gwh pada 2011. Bandingkan dengan produksi listrik di Tiongkok sebesar 3.723.244 Gwh per tahun. Ironisnya, sebagian listrik Tiongkok dihasilkan dari ekspor batubara Indonesia. Padahal kalau kita surplus listrik, itu bisa menarik investasi” kata Andrinof.

Dia menjelaskan pemerintah telah membagi prioritas pembangunan menjadi tiga, yaitu berdasarkan kewilayahan, sektoral, dan prioritas wajib. Pembangunan prioritas berdasarkan kewilayahan terdiri dari desa, wilayah pinggir, dan wilayah timur. Sedangkan prioritas sektoral terdiri dari sektor pangan, energi, maritim, dan pariwisata. Terakhir prioritas wajib terdiri dari pendidikan, perumahan dan kesehatan.

“Semua prioritas yang kita lakukan itu intinya untuk mengurangi ketimpangan dan berusaha meningkatkan lapangan kerja. Karena beberapa tahun lalu, satu persen kenaikan PDB bisa menghasilkan tambahan lapangan kerja sebesar 350 ribu lapangan kerja. Di 2013 ternyata kenaikan satu persen PDB hanya berhasil meningkatkan lapangan kerja sebesar 200 ribu lapangan kerja,” tambahnya.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20141111173523-92-10845/jokowi-batalkan-proyek-jembatan-selat-sunda