19 Januari 2021 | 23:15 WIB
Artha Graha bersaing dengan konsorsium Trimegah Securities dan PT Mitra Pinasthika Mustika untuk mendapatkan Bank Inter-Pacific dari Bank Rakyat Indonesia (BBRI).
Bisnis.com, JAKARTA – Bank Artha Graha melakukan perburuan perusahaan untuk diakuisisi sehingga dapat tercatat di pasar modal melalui jalan belakang (beckdoor listing)
Pilihan untuk segera tercatat di pasar modal oleh kelompok Artha Graha ini terlihat meski penawaran 51 persen saham Bank Danamon milik pemerintah belum final, perusahaan sudah mendapatkan kepastian melakukan akuisisi 99,11 persen saham Bank Inter-Pacific.
Perusahaan memborong saham Inter-Pacific yang dikendalikan oleh Bank Rakyat Indonesia itu untuk kemudian digabungkan dengan Bank Artha Graha.
Bisnis Indonesia edisi 19 Januari 2004 melaporkan rencana kelompok usaha yang dikenal identik dengan taipan Tommy Winata ini untuk melakukan merger dua bank yang dimilikinya dengan tajuk ‘Bank Artha Graha segera merger dengan Inter-Pacific.’
Disebutkan dalam edisi yang terbit 17 tahun lalu itu, penggabungan menyusul proses akuisisi yang dilakukan oleh konsorsium Artha Graha terhadap INPC tersebut.
Sumber : https://finansial.bisnis.com/read/20210119/90/1345160/historia-bisnis-setelah-artha-graha-caplok-inter-pacific-inpc
More Stories
Artha Graha Peduli dan Artha Graha Network Terjunkan Tim Saber dan Dukung People Fest
Peoplefest Sebagai Momentum Penerapan Digitalisasi Perbankan Bank Artha Graha Internasional
Rayakan HUT ke-51 Bank Artha Graha Internasional Kembali Gelar Kegiatan Donor Darah