www.mediaindonesia.com
Senin, 26 Oktober 2015
KABUT asap masih menyelimuti sebagian besar Sumatra dan Kalimantan. Bahkan, paparan asap akibat pembakaran hutan dan lahan itu meluas ke wilayah baru, seperti ke sebagian Laut Jawa, Lampung, sebagian Jakarta, hingga Filipina.
Karena itu, berbagai elemen, baik institusi pemerintah, swasta, kelompok masyarakat, maupun perorangan kini bergerak serempak mengatasi asap, terutama membantu korban.
Di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, serta Kota Palembang, Sumatra Selatan, pemerintah daerah dan satuan tugas masalah asap menyiapkan sejumlah lokasi evakuasi korban paparan asap.
Di Palembang, disiapkan asrama haji berdaya tampung seribu orang dan gedung Panti Sosial Bina Daksa dengan kapasitas 300 orang.
Di OKI, pemerintah setempat menyiapkan GOR Biduk Kajang berkapasitas 2.500 orang, gedung kesenian, lapangan futsal Sepucuk, serta gedung-gedung pemerintahan untuk tempat evakuasi.
“Ini persiapan kalau terjadi kemungkinan terburuk, kita sudah siap,” kata Dansatgas Operasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Sumsel, Kol Inf Tri Winarno.
Penyiapan tempat evakuasi juga dilakukan Polda Jambi.
Kapolda Jambi Brigjen Luthfi Lubihanto menyatakan pihaknya telah merombak aula untuk menjadi tempat singgah sementara korban asap.
Dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan pemerintah sedang menggenjot produksi alat penjernih udara (air purifier) hingga 2.000 unit dengan harga terjangkau, yakni US$20 (sekitar Rp275 ribu) per unit.
Alat tersebut akan diprioritaskan untuk Kalimantan Tengah.
“Karena itu, tidak perlu ada evakuasi ke tempat pengungsian, apalagi ke luar kota,” ujar Mensos melalui rilis yang diterima Media Indonesia, kemarin, seusai meninjau kebakaran dan memberikan bantuan di Palangkaraya, Sabtu (24/10).
Alat itu juga akan dibagikan di titik evakuasi, terutama tempat evakuasi yang tidak berpendingin ruangan.
Bantuan alat penjernih udara untuk Kalteng juga datang dari Artha Graha Peduli.
Tim Satgas Peduli Tanggap Darurat Bencana Kabut Asap Artha Graha menyebar air purifier ke 10 rumah singgah di Kalteng.
Ketua Satgas Heka Hertanto menyebutkan pihaknya juga membawa masker N-95, obat tetes mata, serta oksigen.
Kabut asap di Kalteng sudah sangat berbahaya karena asap pun sudah berwarna kuning.
Pemprov Kalteng sudah membagikan tabung oksigen ke rumah-rumah warga.
Namun, pemda tidak mempunyai persediaan tabung oksigen ukuran kecil (volume 500 cc) dalam jumlah cukup. Kebutuhan tabung oksigen di Kalteng mencapai 35 ribu unit.
Tujuh bebas asap
Kepala Biro Humas dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho mengemukakan, hingga kemarin siang, lebih dari tiga perempat wilayah Indonesia tertutup asap tipis hingga tebal.
“Hanya Jawa Tengah, DIY, sebagian Jawa Timur, NTT, Sulut, Maluku Utara, dan bagian utara Papua yang tidak tertutup asap,” ujar Sutopo, kemarin.
Diperkirakan lebih dari 43 juta jiwa terpapar asap. Jumlah itu diperkirakan masih bisa bertambah melihat dari sebaran asap yang meluas.
Sedikitnya 3.000 anggota TNI diterjunkan langsung untuk melakukan pemadaman api, baik secara langsung di darat maupun dari udara.
Selain itu, saat ini juga masih terus dilakukan pembuatan 28 titik kanal dan sekat kanal di wilayah Kalteng. (Beo/Try/Ire/YN/SL/Cah/X-3)
sumber: http://www.mediaindonesia.com/mipagi/read/16547/Gerak-Serempak-Atasi-Asap/2015/10/26
More Stories
Dukung Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Tim Saber AGP Ikut Jaga Kebersihan dan Keamanan
Artha Graha Peduli dan Artha Graha Network Terjunkan Tim Saber dan Dukung People Fest
Artha Graha Peduli dan Artha Graha Network Terjunkan Tim Saber dan Dukung People Fest