November 22, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Fasilitas Observasi Covid-19 di Pulau Galang Sudah Siap Digunakan

Istimewa/PUPR Fasilitas observasi/penampungan/karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya Covid19 (korona) di Pulau Galang.

Senin 06 April 2020, 20:46 WIB

mediaindonesia.com | Humaniora

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan fasilitas observasi/penampungan/karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya Covid19 (korona) di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Pembangunan fasilitas tersebut sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo dan telah siap beroperasi pada hari ini atau Senin (6/4).

Pembukaan rumah sakit tersebut dilakukan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Yudo Margono. Rencana kapasitas tampung fasilitas tersebut sebanyak 1.000 tempat tidur dan pada tahap pertama telah dibangun fasilitas dengan daya tampung 360 tempat tidur.

Pembangunan fasilitas penampungan/observasi/isolasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi 3 Zonasi, yakni Zona A (Renovasi Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang, dan power house.

Sementara Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helikopter (helipad), dan zona utilitas.

Saat ini terdapat 2 gedung bertingkat 2 berada di Zona B yang terdiri dari fasilitas observasi/penampungan/karantina (termasuk isolasi) untuk Intensive Care Unit (ICU) dan untuk Non ICU. Total kapasitas Zona B mencapai 360 tempat tidur yang terdiri dari ruang observasi sebanyak 340 tempat tidur dan ruang isolasi sebanyak 20 tempat tidur ICU.

Selain itu di sekitar fasilitas utama juga  dilengkapi ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, renovasi bangunan eksisting untuk bangunan penunjang, fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan ruang isolasi dan observasi. Terakhir Zona C adalah untuk tahap berikutnya untuk menyesuaikan kebutuhan dengan memanfaatkan cadangan lahan.

Keseluruhan pekerjaan berlangsung dibawah supervisi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya. Bertindak selaku kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya, sedangkan konsultan Manajemen Konstruksi adalah PT Virama Karya.

Saat ini personel yang siap bertugas adalah sebanyak 247 orang yang terdiri dari dokter, tenaga medis, paramedis, dan non medis yang merupakan gabungan dari TNI, Polri, Pemprov Kepulauan Riau (Kepri) dan Sukarelawan.

Sedangkan peralatan kesehatan dan perlengkapan gizi disediakan Kementerian Kesehatan RI. Selain itu, kelengkapan layanan pendukung yang tersedia seperti ambulans (20 unit) dari TNI AD ,TNI AU,TNI AL ,Polda Kepri Pemkot Batam dan Pemprov Kepri. Selain itu juga telah disiapkan truk sebanyak 4 unit, minibus 4 unit, APD sebanyak 2.000 buah dukungan dari Dinkes Kepri, dan masker 5.000 buah dukungan dari Dinkes Kepri.

Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Ditjen SDA juga telah merampungkan pekerjaan penyediaan infrastruktur air baku dan air bersih berupa pipa transmisi dari sumber air baku di Waduk Monggak Rempang menuju Embung Camp Vietnam sepanjang 13,85 Km. Pompa dan genset telah terpasang & dilakukan uji coba distribusi ke Embung Camp Vietnam.

Embung Camp Vietnam juga telah diperluas dari semula 820 meter persegi menjadi 6.700 meter persegi air sudah mengalir ke embung eksisting dengan debit ±8,3 liter/detik. Sementara itu, untuk instalasi pengolahan air (IPA) dengan kapasitas 5 liter/detik bersumber dari Waduk Monggak Rempang dan reservoir kapasitas 50 meter kubik telah dilakukan uji coba.(OL-09)

Sumber :  https://mediaindonesia.com/humaniora/301741/fasilitas-observasi-covid-19-di-pulau-galang-sudah-siap-digunakan