November 25, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Apa Kata Pasek Suardika Soal Reklamasi Teluk Benoa

Gede Pasek Suardika (foto:facebook gede pasek suardika)

Gede Pasek Suardika (foto:facebook gede pasek suardika)
Gede Pasek Suardika (foto:facebook gede pasek suardika)

www.kabarnusa.com

SENIN, 04 JANUARI 2016 : 08.21

Kabarnusa.com – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Gede Pasek Suardika semakin kukuh menolak rencana reklamasi Teluk Benoa karena meyakni jika mega proyek itu tidak layak dilakukan di Bali.

Saat aksi turun ke jalan dilakukan warga Kedonganan, Kabupaten Badung, Minggu 3 Januari 2016, mantan elit Partai Demokrat itu tak ragu bergabung dengan masyarakat yang menolak Reklamasi Teluk Benoa.

Bahkan, Pasek mengenakan kaos bertuliskan gerakan perlawanan untuk menolak rencana Reklamasi Teluk Benoa. demi keutuhan tanah Bali.

Pasek memberikan alasan, keikutsertaanya bergabung dengan aksi masyarakat Bali tak lain keterpanggilan untuk menyelamatkan Bali dari kerusakan akibat keserahakan kaum investor.

Dia juga mengkritik Pemerintah Provinsi Bali yang dinilai seperti tak perduli dengan melempar alasan bahwa semua kewenangan itu berada di tangan Pusat.

Baginya, dengan otonomi daerah yang dimiliki mestinya Pemerintah Provinsi Bali bisa secara tegas menunjukkan sikapnya atas rencana reklmasi yang menyulut kontroversi di masyarakat itu.

“Pemprov bilang, urusan ini sudah diserahkan ke Pemerintah Pusat. Itu tidak masuk akal, kalau Pemprov menolak jelas reklamasi Teluk Benoa tidak akan terjadi,” tukas mantan jurnalis itu kepada wartawan.

Dikatakan, DPD RI telah melakukan pertemuan dengan di Kantor DPD Provinsi dan Kantor DPD RI bersama dengan investor.

Dari paparan yang disampaikan, Pasek berani menyimpulkan bahwa Reklamasi Teluk Benoa memang tak layak.

“Dari penjelasan investor, meyakinkan kita bahwa reklamasi harus ditolak,” tegas mantan Ketua Komisi III DPR RI itu.

Sementara, dalam aksi tolak reklamasi Teluk Benoa diikuti  STT Karang Taruna Eka Canthi, STT Dharma Sentana, STT Suka Karya, STT Kertha Mudayasa, STT Para Mertha Kusuma, STT Eka Sila, STT Jaya Shanti, Ketua LPD Kedonganan, Kelian Adat Banjar Kertha Yasa, Kelian Adat Banjar Anyar Gede, Forum Pemerhati Pembangunan Bali (FPPB) Kedonganan, yang juga merupakan anggota dari Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi (ForBALI).

Aksi dimotori Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kedonganan ini juga melakukan pemasangan dua baliho raksasa berisikan penolakan terhadap Reklamasi yang berkedok Revitalisasi. (kto

sumber: http://www.kabarnusa.com/2016/01/apa-kata-pasek-suardika-soal-reklamasi.html