November 2, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Begini Jurus Electronic City (ECII) Genjot Kinerja di 2024

ArthaZone, Jakarta (9/5/2024) – Meskipun situasi pasar elektronik sempat tidak stabil karena adanya faktor pemilu, PT Electronic City Tbk (ECII) tetap mengincar pertumbuhan bisnis di tahun 2024. Direktur and Corporate Secretary ECII Widi Satya Chitra menyebutkan sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang, ECII menyiapkan strategi bisnis untuk mendukung akselerasi bisnis guna mencapai pertumbuhan yang maksimal. “Sekarang ini ECII sedang menerapkan beberapa inisiatif strategis yang bertujuan untuk memperkuat posisinya di pasar dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Widi saat ditanya Kontan pada Rabu, (8/5). Strategi yang dilakukan ECII diantaranya memberikan pelayanan dan pengalaman terbaik kepada seluruh pelanggan, suasana belanja yang nyaman, team sales yang akan memberikan pemahaman produk yang tepat, produk model terbaru dengan jaminan keaslian dan garansi.

Adapun beragam added value yang digalakkan diantaranya metode pembayaran lengkap yang didukung banyak bank dan financing partner, dan membuka gerai di lokasi-lokasi baru yang strategis. “Strategi bisnis ini dirancang untuk memanfaatkan peluang-peluang baru dan meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, perseroan melakukan diversifikasi usaha dengan menambah lini baru di bidang groceries yang dikenal dengan nama Grooceries City,” kata Widi.

Grooceries City ini ialah supermarket dengan konsep berbelanja hemat dan nyaman yang melayani kebutuhan masyarakat.

Di kuartal I 2024 lalu, Electronic City mencatatkan penurunan pendapatan.

Di periode tersebut, Electronic City mengantongi pendapatan sebesar Rp 609,68 miliar, menyusut tipis 0,10% secara Year on Year (YoY) dibandingkan periode sama tahun 2023 sebesar Rp 611,42 miliar.

Widi Satya Chitra, Direktur & Corporate Secretary ECII mengatakan pihaknya selama kuartal I 2024 terus berusaha mempertahankan penjualan meskipun terjadi sedikit penurunan penjualan.

“Hal ini menurut kami terjadi karena tahun ini merupakan tahun pemilu yang menjadi tantangan untuk perekonomian Indonesia termasuk ritel elektronik,” kata Widi kepada Kontan Selasa, (7/5).