November 21, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

OPINI: Ciro Alves Membanggakan, Laskar Padjajaran Tak Capai Target Harus Berbenah

Bogor-Kita.com

 
Oleh: Anto Murtianto

(Wartawan Senior/Dewan Redaksi Bogor Kita)

BOGOR-KITA.com – CIBINONG – Liga 1 Indonesia musim 2020/2021 telah selesai pada Kamis (31/3/2022). Lantas, bagaimana pencapaian Laskar Padjajaran – julukan tim Persikabo 1973 – di musim ini?

Masih lekat pada ingatan kita saat launching Tim Persikabo 1973 di Stadion Mini Cibinong pada Minggu, 23 Februari 2020 lalu. Sebuah launching yang cukup bagus dengan dihadiri ribuan suporternya dari Ultras Persikabo Curva Sud (SPCS), Ladies Ultra Persikabo (LUP), Kabomania dan Kabonita.

Launching dihadiri oleh Bupati Bogor Ade Yasin, jajaran Premprov, para pengurus Persikabo 1973, termasuk Presiden Klub Laskar Padjajaran Bimo DP Wirjasoekarta yang dikenal dekat dengan pengusaha Tomy Winata.

Tak heran kalau pada saat yel..yel..di acara launching itu ada teriakan “terima kasih Pak TW…terima kasih Pak TW” berulang kali. Suporter menyuarakan itu karena tahu bahwa pengusaha nasional tersebut sebagai penyokong kuat Laskar Padjajaran.

Keinginan para suporter dan pengurus tentu Laskar Padjajaran membanggakan dalam mengarungi persaingan Liga 1 Indonesia 2021/2022. Namun Bimo sebagai Presiden Klub sadar bahwa kekuatan yang mereka himpun masih belum bisa menandingi klub-klub besar yang ada dengan pengelolaan manajemen lebih baik. Sebut saja Bali United, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya.

Mereka pun mengungkapkan kepada media target rasional adalah masuk persaingan papan atas. Paling tidak masuk empat besar di akhir kompetisi.

Setelah menjalani 34 pertandingan, Persikabo 1973 menempati peringkat 10 alias tidak mencapai terget yang dicanangkan. Itu pun harus dilalui jatuh bangun sampai mengambil kebijakan tepat, mengganti pelatih asal Belarusia Igor Kriushenko dengan pelatih lokal Liestiadi.

Liestiadi punya pekerjaan rumah untuk menaikkan performa Laskar Padjadjaran yang saat itu hanya menang dua kali dari 13 kali pertandingan, hasil yang memang jauh dari harapan. Target lain yang lebih penting adalah jangan sampai masuk jurang degradasi.

Tangan Liestiadi cukup dingin untuk membenahi kekurangan Persikabo 1973, terutama kurang produktifnya lini depan dan jeleknya pertahanan.

Alhasil, depan cukup apik, terbukti Ciro Alves sebagai motor utama depan mampu menambah banyak gol sehingga ia menempati posisi kedua top skor Liga 1 2021/2022 dengan 20 gol. Hanya selisih tiga gol dengan top skor Spasojevic yang ikut berhasil membawa Bali United meraih juara.

Ciro asal Brasil adalah aset berharga bagi Persikabo 1973 dan menjadi kebanggaan para suporter Laskar Padjajaran. Ciro yang masuk sebagai 11 pemain terbaik Liga 1 Indonesia 2021/2022 tentu menjadi incaran banyak klub dalam dan luar negeri dengan bukti performanya.

Nah, pekerjaan rumah awal bagi pengurus Persikabo 1973 adalah bagaimana memagari Ciro agar bertahan di klub kebanggan warga Bogor ini. Ciro adalah nyawa bagi Persikabo 1973 dalam hampir semua pertandingan yang dimainkannya.

Selain Ciro, Dimas Drajat juga turut andil besar dalam sumbangan gol-golnya kepada tim. Sebanyak 11 gol ia ciptakan dan beberapa assist dia buat. Dimas juga cukup baik dalam penguasaan bola.

Untuk bisa tampil luar biasa di musim depan, Persikabo 1973 paling tidak harus mampu menahan kedua pemain tersebut agar tak hijrah ke klub lain. Tentu dua pemain ini juga perlu tambahan pemain lain di depan agar lebih tajam dan produktif dalam setiap pertandingan.

Lini tengah dan belakang perlu perombakan cukup besar jika melihat jumlah kebobolan gol (48 gol) yang dirasakan kiper Persikabo 1973. Tercatat bahwa Persikabo 1973 menjadi klub keempat dalam kategori kebobolan terbanyak, Persiraja (69 gol), Persela (61 gol), Persita (49 gol). Persiraja dan Persela terdegradasi sedangkan Persita menempati peringkat ke-12.

Jika menginginkan sebuah tim yang solid dan performa meningkat untuk musim depan (2022/2023), jajaran pengurus Persikabo 1973 harus cepat melakukan evaluasi pemain dan jajaran pelatihnya.

Pengurus Laskar Padjajaran harus langsung bisa menilai pemain yang harus dipertahankan dan perlu dilepaskan. Lalu, mengambil aksi ancang-ancang merekrut pemain baru untuk menambah kekurangan.

Persiapan dini sebagai tradisi dari Persikabo 1973 dalam menghadapi musim kompetisi baru harus dipertahankan. Gairah dan semangat baru perlu dihembuskan kalau ingin Laskar Padjajaran ingin meraih mahkota juara Liga 1 Indonesia musim depan. []

sumber: https://bogor-kita.com/opini-ciro-alves-membanggakan-laskar-padjajaran-tak-capai-target-harus-berbenah/