November 6, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Paviliun Indonesia di Expo Milan ditutup “The Marvelous Memento”

Dokumen foto aksi Topeng Keras di Paviliun Indonesia pada Milan Expo 2015, Minggu (17/5). Tari Topeng merupakan salah satu ciri khas yang paling tua dan populer dari teater Bali. (kemendag.go.id)

http://www.antaranews.com/

Minggu, 1 November 2015 19:24 WIB

Dokumen foto aksi Topeng Keras di Paviliun Indonesia pada Milan Expo 2015, Minggu (17/5). Tari Topeng merupakan salah satu ciri khas yang paling tua dan populer dari teater Bali. (kemendag.go.id)
Dokumen foto aksi Topeng Keras di Paviliun Indonesia pada Milan Expo 2015, Minggu (17/5). Tari Topeng merupakan salah satu ciri khas yang paling tua dan populer dari teater Bali. (kemendag.go.id)

 

“… pengunjung Paviliun Indonesia tembus empat juta pengunjung.”

 

London (ANTARA News) – Acara bertajuk “The Marvelous Memento” yang melantunkan lagu “Indonesia Pusaka” dan kolaborasi Matt Hart, gitaris band Arkarna dari Inggris, membawakan lagu “Gebyar Gebyar”,  serta pemain biola Iskandar Widjaja dan Ade Irawan menutup Paviliun Indonesia di Milan Expo.

“Saya merasa lega dan bersyukur kita sudah melaksanakan tugas yang menurut saya cukup berat karena selain jangka waktunya yang lama, yaitu enam bulan, juga masalah dana,” ujar Direktur Paviliun Indonesia di Milan Expo, Budiman Muhammad, kepada ANTARA News London, Minggu.

Namun, ia mengemukakan, atas batuan dari banyak pihak paviliun indonesia tampil dengan banyak perbaikan dan penyempurnaan. Bahkan, pengunjungnya hampir dua kali lipat dari yang ditargetkan Kementrian Perdagangan.

Tercatat jumlah pengunjung Paviliun Indonesia sampai pada hari penutupan Sabtu 31 Oktober 2015 mencapai 4.012.228 orang.

Ia mengemukakan, sukses acara tersebut tidak lepas dari dukungan berbagai pihak mulai dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Maritim/KKP, Kementerian Perindustrian, BPKM, Dubes RI di Italy, ITPC, dan KPBN.

Selain dari para sponsor, Perhimpunan Indonesia Italy, (PPI) dan juga Persatuan Pelajar Indonesia di Milan (PPI), Artha Graha Peduli/AG Network, Erick Tohir dan pemain sepakbola dari Inter Milan yang setiap saat menyemarakan Paviliun Indonesia.

“Sedih jadi teringat bagaimana perjuangan awalnya dari yang jelek banget, di caci maki orang, bagaimana perjuangannya, yang akhirnya, enam bulan expo pengunjung Paviliun Indonesia tembus empat juta pengunjung,” ujar salah seorang penggerak kegiatan Paviliun Indonesia, Septawiyana Pengue.

Anna, demikian sapaan Septawiyana, sejak awal kegiatan aktif di bagian dapur yang antara lain membantu membuat tumpeng raksasa yang berhasil memecahan rekor sebagai Tumpeng Tertinggi oleh Guinness World Records dan Tumpeng Terbesar yang Dibuat di Luar Negeri oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).

Menurut Anna, yang bersuamikan pria Italia, secara Milan Expo memberikan pengalaman yang luar biasa.

“Aku yang biasa saja, hanya ibu rumah tangga, terpaksa harus out of box.Ngelepas dua lori dari Belanda yang tertahan di Swiss,” ujarnya, menceritakan upayanya membebaskan kontainer dari Indonesia yang sempat tertahan di pelabuhan Eropa.

Saat acara penutupan Paviliun Indonesia di Milan Expo tersebut juga diadakan sesi mengingat kegigihan seniman Didi Widiatmoko alias Didi Petet yang ikut menyiapkan kegiatan, dan sempat sakit di Italia hingga menghembuskan nafas terakhirnya di Tanah Air pada 15 Mei 2015.

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © ANTARA 2015

sumber: http://www.antaranews.com/berita/526871/paviliun-indonesia-di-expo-milan-ditutup-the-marvelous-memento