November 22, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Warga Pulau Galang: Tuan-tuan Setelah Habis Tugas, Balik Ke Kampung Masing-masing, Kami Balik Ke Mana ?

Foto: Antara

06 Maret 2020 12:00 WIB

SuaraKarya.id – BATAM: Warga Pulau Galang menawarkan pulau lain untuk dijadikan lokasi rumah sakit khusus untuk penyakit menular, termasuk Covid-19 atau virus Corona.
“Kalau dapat jangan di Kamp Vietnam, Pulau lain banyak yang besar,” kata warga Sijantung dalam sosialisasi tentang virus corona dan antisipasi penyebarannya oleh Pemkot Batam, di Pulau Galang, Kamis (5/3/2020).

Ia mengatakan sejatinya warga Pulau Galang dan sekitarnya selalu menyetujui dan mendukung pemerintah. Namun, tidak dengan penempatan rumah sakit di pulau yang terhubung dengan lima jembatan dari Pulau Batam.

Apalagi, bekas Kamp Vietnam lokasinya dikelilingi pemukiman warga, antara lain Sijantung, Dapur 3 dan Karas.

Ketua Ikatan Keluarga Rempang Galang, Herman menegaskan penolakannya terhadap rencana pemerintah untuk menempatkan rumah sakit khusus penyakit menular di Kamp Vietnam, Pulau Galang.

“Intinya kami masyarakat Galang tidak setuju dan tidak sependapat dengan keputusan Presiden,” kata dia.

Apalagi, keputusan menjadikan Kamp Vietnam sebagai rumah sakit khusus itu terkesan mendadak. Panglima TNI turun melihat lokasi Kamp Vietnam, baru masyarakat diberi tahu.

“Ini sangat membahayakan. Mungkin tuan-tuan setelah habis tugas, balik ke kampung masing-masing. Kami balik ke mana, ini tempat kami lahir. Ini yang membuat kami risau,” kata dia.

Di tempat yang sama, warga Galang lainnya, Ahmad Sulaiman menyatakan dukungannya terhadap rencana pemerintah membangun rumah sakit khusus penyakit menular di sana.

“Kami mendukung penuh program pemerintah,” kata dia.

Ia menyatakan yakin, bahwa pemerintah telah melakukan kajian sebelum menetapkan keputusan.

“Pemerintah mengkaji, pemerintah tidak akan berikan penyakit pada masyarakat,” kata dia.

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan pihaknya menampung seluruh aspirasi warga.

“Tentu kita bahas dalam tim terbatas. Di tingkat ini komunikasi dengan pengambil kebijakan, Danrem, Kapolda,” kata dia.

Mengenai opsi yang ditawarkan warga setempat untuk menempatkan rumah sakit khusus penyakit menular di pulau lain, ia mengatakan bisa dipertimbangkan.

“Semua akan diteruskan, semua saran dan masukan akan diteruskan ke pengambil keputusan,” kata dia dikutip Antara.

Sosialisasi Virus Corona

Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kepulauan Riau melakukan sosialisasi mengenai virus COVID-19 kepada warga yang tinggal di sekitar bekas Kamp Vietnam Pulau Galang, lokasi yang rencananya pembangunan rumah sakit khusus penyakit menular.

“Jangan sampai ada kesalahan pemahaman tentang Virus COVID-19. Karena negara memerintahkan kepada kami,” kata Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dalam sosialisasi di Pulau Galang, Kamis.

Ia memahami, kemungkinan terjadi perbedaan pemahaman. Wakil Wali Kota Batam pun berharap agar semua kesalahan pemahaman dapat diluruskan.

Semua aspirasi masyarakat yang muncul dalam pertemuan itu akan dilanjutkan kepada pemangku kepentingan yang dapat membuat kebijakan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi menegaskan, Virus COVID-19 jauh tidak berbahaya dibanding penyakit wabah sebelumnya.

Secara angka, angka kematian yang disebabkan dari virus itu hanya sekitar 2 hingga 3 persen. Lebih kecil dibanding penyakit wabah lain, apalagi Ebola, yang angka kematiannya mencapai sekitar 25 persen.

Namun, kasus COVID-19 menjadi lebih dramatis, karena penyebaran informasinya di media sosial.

Selain itu, penyebarannya relatif lebih mudah. Karena seperti flu biasa.

“Kasus kematiannya hanya 2 persen. Itu pun kebanyakan orang tua dan yang punya penyakit,” kata dia.

Senada dengan Didi, Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana, dalam sosialisasi itu menyebutkan, penularan COVID-19 melalui “droplet” atau tetesan kecil cairan pernafasan.

Itu pun harus dalam jarak relatif dekat, di bawah 2 meter.

Dengan begitu, ia mengajak masyarakat tidak khawatir dengan rencana pemerintah mendirikan rumah sakit khusus penyakit menular di Pulau Galang.

“Rumah penduduk tidak maslaah. Tidak usah khawatir,” tambah dia.

Pemerintah juga memastikan akan mengelola seluruh limbah rumah sakit, agar warga terhindar dari paparan yang dapat membahayakan.

Pemerintah Jamin

Pemerintah menjamin kesehatan warga Pulau Galang Kota Batam, Kepulauan Riau, terkait dengan rencana pembangunan rumah sakit khusus penyakit menular di sana.

“Sakit apa pun. Pemerintah akan menanggung, kolaborasi antara provinsi dan kota,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana dalam sosialisasi Virus Corona di Pulau Galang, Batam, Kamis.

Ia memastikan, ketika pemerintah ingin memulihkan keadaan, seperti membangun rumah sakit khusus, maka tidak akan mengorbankan, menindas masyarakat sekitar dengan masalah lain,” kata dia.

Kepala Dinas berharap masyarakat tidak merasa terancam, karena pemerintah akan menjamin pelayanan kesehatan untuk mereka, melalui Jamkesda. Penyakit apa pun, akan menjadi prioritas.

Ia menerangkan, perbedaan Jamkesda biasa dengan pelayanan di Pulau Galang, adalah apabila program itu sebelumnya hanya untuk masyarakat tidak mampu dan tidak seluruhnya dijamin, maka untuk warga Pulau Galang, seluruhnya akan mendapatkan pelayanan.

“Pemerintah akan menjamin pelayanan kesehatan mereka. Pembiayaan kesehatan bagi seluruh masyarakat,” kata dia.

Kepala Dinas juga memastikan ada tambahan anggaran untuk warga Pulau Galang, namun masih enggan menyebutkan angkanya.

Di tempat yang sama, Plt Kepala Sekolah SMAN 10 Batam, Heni Apriani meminta pemerintah memberikan jaminan kesehatan kepada warga setempat.

“Kami merasakan betul kekhawatiran. Kalau ini putusan pusat, kami tidak menolak. Tapi tolong lindungi kami. Kalau harus di sana, harus ada jaminan kesehatan,” kata kepala sekolah yang lokasi gedung sekolahnya berjarak sekitar 3 Km dari bekas Kamp Vietnam.

Ia juga meminta pemerintah memberikan edukasi kepada masyarakat dan siswa di sekolah, agar dapat terhindar dari virus itu. ***

Sumber : https://www.suarakarya.id/detail/107975/Warga-Pulau-Galang-Tuan-tuan-Setelah-Habis-Tugas-Balik-Ke-Kampung-Masing-masing-Kami-Balik-Ke-Mana