November 6, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Polri Minta Informasi Informal Kepada 3 Negara Soal Terorisme

Ilustrasi terorisme. (CNN Indonesia/Fajrian)

cnnindonesia.com

Minggu, 02/08/2015 16:06 WIB

 

Jakarta, CNN Indonesia — Konferensi organisasi kepolisian se-ASEAN atau ASEANAPOL akan dimanfaatkan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti untuk meminta pertukaran informasi sejumlah isu strategis yang dihadapi Indonesia. Salah satunya adalah informasi jaringan terorisme yang masih menjadi isu penting dalam konteks kejahatan nasional maupun internasional yang ditangani Polri.

Kepada CNN Indonesia Badrodin mengatakan, Polri akan meminta informasi informal terkait terorisme kepada tiga negara peninjau yang akan hadir dalam ASEANAPOL ke-35 di Jakarta, 3-7 Agustus mendatang.

“Tahun ini secara khusus akan hadir sebagai observer yaitu Rusia, Inggris, dan Turki. Informasi secara informal ini juga menjadi penting agar kami bisa cepat bergerak, terutama mengenai isu strategis seperti terorisme,” kata Badrodin ketika dihubungi hari ini, Ahad (2/8).

Kepolisian dari ketiga negara Eropa tersebut memang dijadwalkan hadir dalam konferensi ASEANAPOL ke-35 di Hotel Borobudur, Jakarta. Tahun ini merupakan keterlibatan ketiga negara itu untuk pertama kalinya dalam forum ASEANAPOL.

Tidak hanya isu terorisme, Badrodin juga akan mengupayakan informasi informal untuk penanggulangan kejahatan transnasional lainnya seperti perdagangan manusia, penyelundupan makanan dan ikan secara ilegal, kejahatan perbankan, kejahatan dunia siber, dan pencucian uang.

“Kerja sama dalam isu-isu tersebut mulai dari pencegahan, pertukaran informasi, pemberantasan, hingga peningkatan kapasitas. Dengan Turki misalnya. Kami berharap dapat informasi mengenai warga kami yang menyeberang ke sana,” tutur Badrodin.

Menurut Badrodin, koordinasi lintas negara di dunia memang sudah dilakukan lewat organisasi resmi yaitu International Police (Interpol) maupun Europol. Namun kerja sama tersebut masih perlu didukung dalam bentuk informal agar pertukaran informasi bisa lebih cepat berkembang sehingga kejahatan dapat segera diantisipasi dan terungkap.

“Masing-masing negara ASEAN punya pengalaman sendiri, sehingga akan menarik jika ada forum dengan negara peninjau,” ujar Badrodin.

Diberitakan sebelumnya, konferensi ASEANAPOL ke-35 ini akan dihadiri oleh 20 negara yaitu 10 negara anggota Asean, tiga negara peninjau, dan tujuh negara mitra dialog. Negara mitra dialog yang akan ikut dalam konferensi itu di antaranya Selandia Baru, Jepang, dan Australia.

sumber: http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150802160653-12-69579/polri-minta-informasi-informal-kepada-3-negara-soal-terorisme/