November 23, 2024

Artha Zone

Created & modified by m1ch3l

Pameran foto “Laut Luka Blues” tolak reklamasi Teluk Benoa

Ilustrasi. Aktivis yang tergabung dari berbagai lembaga lingkungan berunjuk rasa di Surabaya, Rabu (8/4). Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah agar menolak izin pertambangan pasir di pesisir Bayuwangi yang akan dipergunakan untuk reklamasi Teluk Benoa di Bali. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

antaranews.com

Sabtu, 23 Mei 2015 02:44 WIB

Jakarta (ANTARA News) – Pameran Foto “Laut Luka Blues” karya pewarta foto Antara Ismar Patrizki yang digelar Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) mengangkat gerakan anak muda Bali yang berjuang melakukan penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa, Denpasar.

“Adanya gerakan anak muda Bali yang sudah hampir 2,5 tahun berjuang menolak rencana reklamasi Teluk Benoa, mencuri perhatian pewarta foto Antara Ismar Patrizki. Ia terpanggil mengenang hari-hari silamnya yang penuh kesan di Pulau Dewata,” kata Kurator Pameran Foto “Laut Luka Blues” Oscar Motuloh dalam pembukaan pameran yang digelar di GFJA, Jakarta, Jumat malam.

Pameran yang digelar mulai 22 hingga 28 Mei 2015 itu, kata Oscar, memamerkan karya-karya foto yang akan menggiring pengunjung galeri mengambil sikap atas habitat alam semesta yang terancam.

Himpunan karya foto yang ditampilkan, tutur dia, diharapakan bukan hanya menjadi katalisator, tetapi juga “dinamo” penggerak berbagai profesi untuk menyuarakan jeritan hati dan melakukan gerakan atas tindakan yang mengancam kearifan budaya dan alam Bali.

Dalam kesempatan yang sama, Ismar Patrizki menuturkan adanya pameran foto tersebut diharapkan dapat membuka diskusi mengenai rencana reklamasi yang selain mengancam lingkungan juga sosial dan budaya masyarakat Bali.

“Harapannya pameran foto ini membuka diskusi seluas-luasnya mengenai reklamasi Teluk Benoa dan membuka opini semua orang. Juga agar pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan itu,” ujar Ismar.

Pameran yang menampilkan 50 foto itu merupakan penyajian produk jurnalistik dalam bentuk foto essai mengenai realita permukaan di lapangan soal fenomena pergerakan yang tersebar di Bali dan sejumlah daerah lain yang menyuarakan isu lingkungan.

Foto yang dipajang menggunakan pendekatan potret warga berbagai profesi, latar belakang, usia, yang menyatakan sikap tertulis terkait rencana reklamasi Teluk Benoa. Pernyataan yang diutarakan ditulis sendiri oleh setiap individu yang menjadi nara sumber dalam foto-foto yang dipamerkan.

Acara tersebut didukung berbagai lembaga non pemerintah, di antaranya Walhi, Greenpeace, Boina Desa, Epistema Institute, INFID, Ecosoc Rights, ICW, Pusaka, Kiara, Watchdog, Pewarta Foto Indonesia dan dimeriahkan Jrx “Superman is Dead”, Oppie Andaresta, Aray Dulay serta musisi Ibu Kota Skanking Circle, Old Tima Gone dan Ruby and the Long Story.

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2015

sumber: http://www.antaranews.com/berita/497691/pameran-foto-laut-luka-blues-tolak-reklamasi-teluk-benoa