Selama dua pekan terakhir muncul kasus Covid-19 dari beragam kluster di Ibu Kota. Hal itu berdampak pada meningkatnya pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.
21 November 2020 18:12 WIB
JAKARTA, KOMPAS — Keterisian pasien flat isolasi mandiri Covid-19 di Menara Lima Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta, Sabtu (21/11/2020), hampir penuh atau telah melebihi 70 persen dari total kapasitas tampungnya. Menara empat yang sempat ditutup sementara kembali dibuka untuk menampung lonjakan pasien Covid-19. Pasien yang bertambah itu berasal dari berbagai kluster, mulai dari dampak libur panjang, kluster keluarga, hingga berbagai kerumunan yang terjadi sepekan terakhir.
Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Letnan Kolonel Laut M Arifin mengatakan, keterisian pasien tanpa gejala di Menara Lima RSDC Wisma Atlet sudah lebih dari 70 persen. Pengelola RSDC Wisma Atlet mulai Sabtu pukul 16.00 kembali menyiapkan menara empat untuk mengantisipasi lonjakan pasien.
”Tower (menara) lima pasien tanpa gejala sudah lebih dari 70 persen, jadi rencananya tower lima stop dulu. Waspada untuk hari ini, kami buka tower empat,” kata Arifin, Sabtu, di Jakarta.
Berdasarkan data RSDC Wisma Atlet, Sabtu, pasien rawat inap di menara enam dan tujuh bertambah 130 orang sehingga total pasien yang menjalani rawat inap mencapai 2.066 orang. Sementara di menara lima, pasien flat isolasi mandiri bertambah 107 orang sehingga total pasien yang masih diisolasi 1.180 orang.
Arifin menambahkan, menara empat berlantai 32 yang difungsikan kembali pada sore ini mampu menampung sekitar 1.400 pasien. Peningkatan pasien di RSDC Wisma Atlet selama dua pekan terakhir mirip seperti situasi pada September 2020. Padahal, menara empat sempat ditutup pada awal November 2020 karena terjadi penurunan pasien secara signifikan, yaitu di bawah 30 persen.
Kerumunan ini macam-macam, di Jagakarsa, ada warga yang diajak pengurus wilayah ke Puncak (Bogor). Ada tiga bus isinya 70 orang, saat tes usap, 20 orang positif. (M Arifin)
”Dua minggu lalu, menara empat kami tutup karena memang turun jumlah pasiennya, di bawah 30 persen. Itu sudah angka yang lumayan bagus, tetapi dengan adanya libur panjang dan berbagai kerumunan, kondisinya jadi seperti ini,” kata Arifin.
Lonjakan pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet didominasi kasus dari berbagai puskesmas di wilayah DKI Jakarta, seperti Cilandak dan Pasar Minggu. Pasien Covid-19 yang dikirim dari puskesmas sebagian akibat efek libur panjang dan berbagai kerumunan yang terjadi selama dua pekan terakhir.
”Kerumunan ini macam-macam, di Jagakarsa, ada warga yang diajak pengurus wilayah ke Puncak (Bogor). Ada tiga bus isinya 70 orang, saat tes usap, 20 orang positif,” kata Arifin.
Di Jagakarsa, warga sebelum terkonfirmasi positif Covid-19 sempat berlibur ke kawasan Puncak pada pekan lalu. Artinya selama dua pekan terakhir, pasien Covid-19 yang dikirim ke RSDC Wisma Atlet beragam, mulai dari kluster libur panjang, kluster keluarga, kluster jalan-jalan, hingga sumbangan kasus dari berbagai jenis kerumunan yang terjadi selama sepekan terakhir di Ibu Kota dan sekitarnya.
Kasus yang terus bermunculan ini menandakan kalau warga mulai abai terhadap protokol kesehatan. Padahal, pandemi Covid-19 belum berakhir dan vaksin korona juga belum tersedia saat ini untuk diberikan ke masyarakat.
”Ini menjadi tidak terkendali, membahayakan banyak orang, dan bisa berdampak pada aktivitas ekonomi. Jadi, mari pemulihan kesehatan berjalan, ekonomi juga bangkit, tetapi aturan protokol kesehatan harus dilaksanakan. Senjata utama memutus rantai Covid-19 untuk sementara patuhi protokol kesehatan sampai vaksin diberikan ke masyarakat,” kata Arifin.
Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Covid-19 Doni Monardo, dalam siaran pers yang diterima Kompas, pada Sabtu, mengatakan, terkait kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat, hingga Kamis (19/11/2020) sudah dilakukan tes usap terhadap 15 orang. Hasilnya, ada 7 orang positif Covid-19, termasuk Lurah Petamburan.
Adapun berdasarkan data pada Jumat (20/11/2020), hasil usap antigen untuk kluster Mega Mendung, Bogor, dari total 559 orang yang diperiksa, 20 orang dinyatakan positif Covid-19. Ada juga laporan lain yang menyebutkan, terdapat 50 orang positif Covid-19 yang mayoritas berdomisili di sekitar Tebet, Jakarta Selatan.
Doni mengimbau kepada seluruh masyarakat di sejumlah daerah, terutama di Jakarta dan Jawa Barat, yang sempat terlibat dalam penjemputan Pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta serta kegiatan Maulid Nabi di Tebet dan Mega Mendung untuk melapor ke pengurus RT dan RW di wilayah masing-masing. Warga juga diminta secara sadar dan ikhlas segera memeriksakan diri ke puskesmas.
Kasus Covid-19 bertambah
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, kasus aktif di Jakarta bertambah 411 kasus sehingga keseluruhan kasus aktif di Ibu Kota hingga saat ini sebanyak 8.444 kasus. Adapun akumulasi kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 125.822 kasus dengan rincian 114.863 sembuh dan 2.515 kasus meninggal.
”Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 9,1 persen. Sementara persentase kasus positif secara total sebesar 8,3 persen,” ucapnya.
Dwi menambahkan, Pemprov DKI Jakarta terus memasifkan tes usap (PCR) untuk melacak kasus baru demi mempercepat proses isolasi atau perawatan. Dari data terkini Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sudah dilakukan tes PCR sebanyak 12.898 spesimen.
“Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 10.291 orang dites PCR pada Sabtu untuk mendiagnosis kasus baru. Hasilnya, 1.198 spesimen positif dan 9.093 spesimen negatif. Namun, total penambahan kasus positif sebanyak 1.579 kasus lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 381 kasus dari satu laboratorium RS vertikal dan satu laboratorium RS TNI dalam tujuh hari terakhir, dan baru dilaporkan,” kata Dwi.
Pada penerapan kembali PSBB masa transisi, kata Dwi, Pemprov DKI Jakarta menyarankan agar masyarakat yang masuk ke wilayah Jakarta terlebih dahulu melakukan pemeriksaan mandiri Covid-19 melalui JakCLM di aplikasi JAKI. Melalui JakCLM, masyarakat dapat mengetahui risiko Covid-19 serta mendapatkan berbagai rekomendasi kesehatan sesuai dengan risiko yang dimiliki.
Sumber : https://bebas.kompas.id/baca/metro/2020/11/21/pasien-melonjak-tower-empat-rsdc-wisma-atlet-kembali-dibuka/
More Stories
Grand Re-opening Store Electronic City SCBD, Sekaligus Rayakan Perjalanan ke-23 Tahun
Artha Graha Peduli dan Artha Graha Network Terjunkan Tim Saber dan Dukung People Fest
Artha Graha Peduli Gelar Upacara HUT ke-79 Republik Indonesia Dipusatkan di SCBD